Jimly: Nama Besar di Kasus E-KTP Tak Pengaruhi Politik Tanah Air

Jimly yakin tersangkutnya nama-nama besar di kasus suap E-KTP tidak akan memengaruhi kondisi politik di Indonesia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Mar 2017, 18:43 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 18:43 WIB
Jimly Asshiddiqie
Jimly yakin tersangkutnya nama-nama besar di kasus suap e-KTP tidak akan memengaruhi kondisi politik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie angkat bicara mengenai kasus dugaan suap E-KTP, atau Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik yang siap naik ke persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

Dalam persidangan nanti, kata Jimly akan terlihat nama-nama yang terlibat dalam kasus E-KTP.

"Di persidangan nanti pasti ada yang disebut, pasti. Nanti di persidangan akan keluar satu-satu itu namanya," kata Jimly di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/3/2017).

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini meyakini, kasus tersebut tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap politik di Tanah Air meski ada nama-nama besar yang disebutkan dalam persidangan kasus E-KTP nanti.

"Enggak, dia besar atau kecil itu sama aja, ya paling juga kalau kaget sebentar, enggak ada masalah, paling juga kaget seminggu," ujar Jimly.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan, ada nama-nama besar yang akan muncul dalam sidang dakwaan yang rencananya digelar pada Kamis, 9 Maret 2017.

Berdasarkan data Liputan6.com, nama-nama besar yang pernah diperiksa KPK dalam kasus suap e-KTP di antaranya Ketua DPR Setya Novanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Anas Urbaningrum, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jafar Hafsah, Mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Namun, semuanya membantah terlibat dengan kasus yang merugikan negara hingga Rp 2,3 miliar. Kehadiran mereka di KPK hanya untuk memberikan keterangan mengenai proyek multiyears ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya