Botram Harmoni, Cara Masyarakat Purwakarta Menjaga Toleransi

Masyarakat lintas agama yang terdiri dari tokoh, jemaat dan para pelajar menyambut Hari Raya Nyepi dengan menggelar acara Botram Harmoni.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Mar 2017, 19:44 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 19:44 WIB
Botram Harmoni, Cara Masyarakat Purwakarta Menjaga Toleransi
Masyarakat lintas agama yang terdiri dari tokoh, jemaat dan para pelajar menyambut Hari Raya Nyepi dengan menggelar acara Botram Harmoni.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Nyepi di Kabupaten Purwakarta berlangsung dengan khidmat. Masyarakat lintas agama yang terdiri dari tokoh, jemaat dan para pelajar mengawalinya dengan menggelar acara "Botram Harmoni" hari ini Senin (27/3) di Bale Paseban, Pendopo Kabupaten Purwakarta, Jalan Gandanegara No 25.

Tersaji aneka macam kuliner khas Nusantara mulai dari Sate Maranggi, Nasi Tumpeng, hingga buah-buahan yang dihias dengan menggunakan daun kelapa.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, Botram merupakan tradisi kebudayaan yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Nusantara saat jelang peringatan Hari Besar Keagamaan.

Menurutnya, nilai kebersamaan dengan cara berbagi makanan merupakan tradisi yang tidak boleh dilupakan. Ia mencontohkan, dalam tradisi muslim Nusantara dikenal istilah "Munggahan" yang diisi dengan kegiatan makan bersama jelang memasuki Bulan Ramadhan.

"Ini kan bentuk penjagaan terhadap tradisi saja, kalau jelang hari besar biasanya saling berbagi makanan. Ini juga dilakukan oleh masyarakat muslim Nusantara, kalau jelang Ramadhan ada munggahan, jelang Idul Fitri juga saling mengantar makanan dengan menggunakan rantang," jelasnya.

Pelaksana Kegiatan "Botram Harmoni" Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) menyebut acara ini bertujuan untuk memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama.

"Purwakarta ini daerah yang toleran untuk seluruh umat, kegiatan ini dalam rangka memantapkan toleransi itu sehingga kerukunan hidup antar umat beragama semakin mantap," jelas Ketua FKUB, KH Jhon Dien yang juga merupakan Ketua Satgas Toleransi Purwakarta.

Kuliner Nusantara yang disajikan ini sendiri, imbuh Jhon Dien merupakan lambang keberagaman budaya Nusantara. Nilai keberagaman yang juga menjadi amanat Pancasila itulah yang coba ditransformasikan dalam kegiatan ini.

"Aneka kuliner ini juga tanda bahwa kita bersatu, meski beragam," pungkasnya.

Selain tokoh Agama dan pelajar, "Botram Harmoni" ini pun turut pula dihadiri oleh para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. "Botram Harmoni" Sambut Nyepi di Purwakarta 

Bukan hanya botram, pawai ogoh-ogoh pun terlihat meramaikan jalan protokol di daerah yang menerima penghargaan Harmoni Award dari Kementerian Agama tersebut.

Powered By:

Kabupaten Purwakarta

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya