Sahroni DPR Dukung TNI Adukan ke Dewan Pers soal Tuduhan Makar

Upaya tersebut, menurut Sahroni, sebagai bagian dari kearifan Panglima TNI untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Apr 2017, 02:02 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 02:02 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memasuki lapangan Kopassus grup 1, Serang, Banten, Minggu (30/10). Gatot memberikan pernyataan kepada TNI agar para prajuritnya tidak tersekat-sekat dalam suku, agama dan golongan. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang mengintruksikan jajarannya untuk menyelesaikan tuduhan makar yang diberitakan media daring tirto.id melalui Dewan Pers.

Upaya tersebut, menurut Sahroni, sebagai bagian dari kearifan Gatot untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta keutuhan NKRI.

"Panglima TNI mengambil langkah yang baik, karena saya yakin Panglima TNI tidak mau terjebak dalam lingkaran yang bisa membuat kehancuran," kata Sahroni melalui pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, Senin (24/4/2017).

"Sikap Panglima TNI sangat kita apresiasi dengan melakukan langkah tersebut," dia melanjutkan.

Sahroni menilai TNI dan Polri telah melaksanakan tugas yang baik dalam pengamanan proses pemungutan suara Pilkada DKI 2017 pada 19 April lalu.

"Kita harus terima apa yang menjadi pilihan masyarakat. Pilgub DKI sudah selesai, dan sekarang saatnya membangun kembali untuk kebaikan masyarakat secara menyeluruh," ujar politikus Partai Nasdem ini.

Sahroni menambahkan, gubernur DKI terpilih adalah pilihan masyarakat Jakarta. Karena itu, masyarakat harus mendukungnya demi kebaikan pembangunan Jakarta ke depan.

"Gubernur harus milik masyarakat dan bukan milik kelompok atau golongan semata. Majulah gubernur DKI yang baru. Jadikan DKI menjadi hebat kepada semua masyarakat. Demi bangsa dan negara kita tercinta, marilah kita berpegangan tangan bersatu untuk meperkuat NKRI," Sahroni menandaskan.

TNI sebelumnya berencana melaporkan media daring tirto.id ke Polri, karena mempublikasikan hasil investigasi wartawan asing Allan Nairn, tentang dugaan keterlibatan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam upaya makar terhadap pemerintahan Joko Widodo.

Publikasi Tirto.id pada 19 April lalu tersebut, merupakan terjemahan dari versi bahasa Inggris yang diterbitkan sebelumnya di media daring The Intercept.

The Intercept sebelumnya dikenal dengan publikasi dokumen-dokumen pemerintah Amerika Serikat yang dibocorkan Edward Snowden, bekas pegawai Badan Pertahanan Nasional Amerika Serikat (NSA).

Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan pihaknya batal melapor ke polisi atas instruksi Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang tidak ingin kasus itu menjadi polemik di masyarakat. Namun, pihaknya akan mengadukan Tirto.id ke Dewan Pers pada Selasa, 25 April 2017.

Wuryanto menegaskan artikel investigasi yang ditulis Allan Nairn soal rencana makar atau penggulingan Presiden Joko Widodo oleh sejumlah pensiunan dan perwira tinggi aktif di TNI adalah informasi bohong atau hoax.

"Beredarnya isu berita yang dimuat di media online tirto.id tanggal 19 April 2017 yang berjudul 'Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar' adalah hoax," kata Wuryanto dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat 21 April 2017.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya