Rumah Ketua Fraksi PKS Ditembak, Polisi Belum Temukan Proyektil

Anggota Komisi I DPR ini mengaku tidak mengetahui motif penembakan dan tidak mau menduga-duga.

oleh Nafiysul QodarMuslim AR diperbarui 04 Mei 2017, 11:27 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 11:27 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian belum menyimpulkan kediaman Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini ditembak orang tak dikenal Rabu malam, 3 Mei 2017.

"Itu belum dipastikan penembakan atau bukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/5/2017).

Alasannya, kata Argo, polisi belum menemukan proyektil di lokasi kejadian. "Kami belum temukan di sana ada proyektil," kata Argo.

Kediaman Jazuli berada di Jalan Parkit, RT 04 RW 04, Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Jazuli mengungkapkan, sebenarnya tidak ingin berita ini menyebar karena khawatir disalahpahami dalam situasi dan kondisi sekarang ini.

"Benar rumah saya ditembak orang dari arah samping Selatan. Tepatnya mengenai jendela kamar anak saya nomor dua. Tapi alhamdulillah, kamar dalam keadaan kosong saat kejadian Rabu malam," kata Jazuli kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Menurut Jazuli, rumahnya ditembak sekitar pukul 21.00 WIB, dan tidak ada korban.

Anggota Komisi I DPR ini mengaku tidak mengetahui motif penembakan dan tidak mau menduga-duga. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian yang sudah turun melakukan olah TKP.

"Sudah ditangani aparat kepolisian. Saya tidak mau menduga-duga motifnya. Saya percayakan kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki, mengungkap pelaku, dan motifnya," ucap Jazuli.

Penembakan? 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Karena itu belum dapat dipastikan peristiwa itu penembakan atau bukan.

"Tentunya kita masih olah TKP, masih mencari kejadian itu adalah suatu penembakan atau pelemparan, nanti saksi ahli yang akan memberikan hasilnya," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

Argo menjelaskan polisi masih mencari kebenaran penembakan tersebut dan mendalami kemungkinan lain. Termasuk mencari bukti terkait dugaan aksi teror.

"Tentu kita juga akan mencari bukti yang lain. Intinya kejadian ini masih kita dalami oleh penyidik," kata dia.

Argo menegaskan belum ada kepastian kaca jendela yang pecah di rumah Jazuli itu akibat tembakan.

"Kita belum temukan (proyektil peluru). Hanya pecahan kaca aja. Belum bisa dipastikan penembakan," kata dia.

Kronologi

Menurut Argo, dugaan penembakan itu bermula dari keponakan Jazuli yang mendatangi kamar tersebut, dan langsung mendapati adanya pecahan kaca.

"Jadi kemarin keponakan Pak Jazuli itu pulang kuliah malam. Selasa malam itu ya, terus kemudian masuk kamar lihat ada pecahan kaca di atas kasurnya, kemudian dibersihkan terus tidur," ujar dia.

Pagi harinya, sang kakak yang masih keponakan Jazuli masuk kamar untuk membangunkan adiknya agar salat subuh.

Setelah bangun, keponakan Jazuli itu memberitahu kakaknya bahwa kaca jendela kamarnya pecah. Kedua keponakan Jazuli itu kembali membersihkan tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian adiknya menyampaikan ke kakaknya kalau kaca itu pecah. Kemudian kakaknya yang melihat memasukkan pecahan kaca ke tempat sampah di kamar itu," ungkap Argo.

Setelah membersihkan pecahan kaca, keponakan Jazuli baru melaporkan ke istri Jazuli.

"Besoknya, kemudian kakaknya ini melaporkan ke ibu (istri Jazuli). Kemudian istrinya Pak Jazuli ini melaporkan ke RT, kemudian RT ke Polsek Ciputat, baru petugas (polisi) ke TKP," Argo menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya