Ketum GP Ansor Puji Keakraban PBNU dengan PDIP

Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyindir keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang dipandang mengganggu ideologi bangsa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Mei 2017, 09:49 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 09:49 WIB
Tasyakuran Harlah ke-83, GP Ansor Siap Pertahankan Pancasila
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Yaqut Choil Qoumas memberikan potongan tumpeng ke Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj pada acara Tasyakuran Harlah ke-83 Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Jumat (5/5). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Pemuda atau GP Ansor Jumat 5 April 2017 malam menggelar acara Tasyakuran Harlah ke-83. Mereka mengangkat tema "Meneguhkan Semangat Kebangsaan, Membawa Khazanah Islam Nusantara untuk Perdamaian Dunia."

Dalam acara tersebut, hadir Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, serta Wasekjen PDIP Achmad Basarah. Beberapa tokoh NU lainnya juga datang.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas, memuji hadirnya petinggi partai politik. Menurut dia, hal tersebut menggambarkan bagaimana para Nahdliyin bisa menunjukkan keakrabannya dengan kaum nasionalis.

"Hadir Wasekjen PDIP Achmad Basarah hari ini. Beliau khusus ditugaskan untuk hadir di acara Tasyakuran Harlah GP Ansor. Ini menunjukkan, kaum nasionalis bisa akrab dan bergandengan tangan dengan para sahabat Nahdliyin," kata Yaqut di kantornya, Jakarta.

Selain itu, dia juga menunjukkan bagaimana peran Said Aqil Siradj dalam memberikan petuah untuk perjuangan GP Ansor, yang selalu memperjuangkan NKRI dan semangat Pancasila.

"GP Ansor selalu berhadapan dengan kelompok intoleran, kelompok ideologi, ini tak lepas (pengarahan) dari beliau (Ketum PBNU)," jelas Yaqut.

Dia pun menyindir keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Diketahui, GP Ansor menolak keberadaan organisasi tersebut, yang dipandang mengganggu ideologi bangsa.

"Saya baca naskah saja ya. Nanti lama-lama saya bicara bubarkan HTI," ujar Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya