Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi adanya 47 posko dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor dalam mengawal Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
"Pokoknya jangan terprovokasi, tapi lakukan itu dengan cara sopan santun. Berdasarkan cara pendukung kita yang mengajarkan masuk Islam secara halus dan moderat," ucap Djarot di Kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Jumat 7 April 2017.
Baca Juga
Mantan Wali Kota Blitar tersebut mengungkapkan diskusi sebelumnya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah membahas menjaga Islam di Indonesia.
Advertisement
"Seharusnya sebagai bangsa Indonesia harus bangga yang beragama Islam, soalnya banyak negara lain belajar Islam di Indonesia. Seperti gimana bisa merangkul berbagai keberagaman sehingga damai," tutur Djarot.
Ketua GP Ansor DKI Abdul Aziz mengatakan penempatan posko lebih kepada lokasi yang dianggap rawan dengan isu radikalisme.
"Ini yang kita bendung, Jakarta Selatan ada 21, Jakarta Timur ada 16, dan Jakarta Utara ada 10 titik. Posko tentang kami ini disiapkan agar pilkada damai tanpa intimidasi," ujar dia.
Aziz juga menegaskan bahwa Ansor menolak memberikan dukungan kepada calon gubernur​ yang pendukungnya merupakan Islam radikal.