Tangis Haru Warnai Kunjungan Jokowi di Desa Tapaleo Halmahera

Abdul Gani menjelaskan Desa Tapeleo memang sangat terpencil. Lantaran itu, semua warga ragu atas kehadiran Jokowi.

oleh Hairil Hiar diperbarui 09 Mei 2017, 02:03 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 02:03 WIB
Jokowi di Halmahera Utara
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat tiba di Desa Tapeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Halmahera Utara - Kunjungan kerja lintas Nusantara Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara nyaris batal, lantaran kabut hitam dan kilat memenuhi langit provinsi kepulauan rempah itu.

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menceritakan perjalanan Jokowi ke Kota Ternate dan desa terpencil Desa Tapeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, dapat terlaksana karena tekad dan niat yang kuat dari Presiden.

"Desa di mana semua orang belum tentu mau ke sana. Namun dengan tekad dan niat yang kuat dari Pak Presiden akhirnya sampai juga, pada daerah atau desa yang pernah disinggahi Bung Karno," ucap Abdul Gani, saat membuka sambutan penyerahan sertifikat tanah dari Presiden kepada warga delapan kabupaten/kota di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Kelurahan Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan, Senin (8/5/2017) sore.

Abdul Gani menceritakan, saat tiba di helipad lapangan Gelanggang Batudua, Kecamatan Patani Utara, sekitar pukul 02.00 WIT, Jokowi mendapat sambutan hangat dari warga.

"Semua orang menangis, karena saat sampai di sana (Desa Tapeleo) warga enam desa (di Kecamatan Patani Utara) yang sudah berada di lokasi berteriak histeris dan menangis. Mereka berteriak 67 tahun tidak ada orang besar yang sampai di sana, kecuali Bung Karno," ujar dia.

Abdul Gani menjelaskan Desa Tapeleo memang sangat terpencil. Lantaran itu, semua warga ragu atas kehadiran Jokowi di desa paling kecil yang sudah pernah disinggahi Presiden Sukarno itu.

"Hari ini, Pak Presiden Jokowi telah menginjakkan kakinya ke sana. Ini membuktikan kepada kita semua sebagai rakyat Indonesia, bahwa negara ini terlalu besar," kata dia.

Abdul Gani mengisahkan Presiden Sukarno pernah menyatukan empat kerajaan atau kesultanan di Maluku Utara, yaitu Kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo, dan Kesultanan Bacan.

"Bung Karno membujuk para sultan sampai ke pulau-pulau yang jauh dan kecil di Maluku Utara. Bahkan sampai di Pulau Makean (Kabupaten Halmahera Selatan). Bung Sukarno meletakan batu pertama pembangunan masjid yang beliau beri nama Masjid Attaqwa," ujar dia.

Menjaga NKRI

Pada kesempatan ini, Abdul Gani mengajak seluruh masyarakat Maluku Utara agar dapat mencontoh tekad dan niat Presiden Sukarno dan Jokowi.

"Kini tugas kita bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, dengan segala kesulitan dan kekurangan sarana dan prasarana transportasi," ujar dia.

Abdul Gani berharap generasi muda di tempatnya tahu tentang sejarah perjalanan Bung Karno menyatukan bangsa ini begitu sulit. Namun dengan tekad dan niat kuat, Sukarno mampu menyatukan hampir seluruh wilayah Maluku Utara yang lebih dari 800 pulau.

"Saya tidak menyangka sama sekali Pak Jokowi akan sampai ke sana. Karena daerah itu saya keliling selama 36 tahun berdakwah, dan sekarang seorang Presiden. Saya tidak bisa berbicara banyak dan hanya bisa mengucapkan terima kasih Pak Presiden," kata dia.​

Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Desa Tapeleo adalah untuk meresmikan pelabuhan laut daerah setempat. Sekaligus menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di sekolah dasar Desa Tapeleo, Kecamatan Patani Utara.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya