Tutup Aksi Tugu Proklamasi, Pendukung Ahok Nyanyi Maju Tak Gentar

Sebelum membubarkan diri, para pendukung Ahok khusyuk berdoa bersama-sama dipimpin oleh sejumlah tokoh lintas agama.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Mei 2017, 00:14 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 00:14 WIB
Ribuan Lilin Untuk Ahok Sinari Pelataran Tugu Proklamasi
Ribuan pendukung Ahok menggelar acara Malam Solidaritas atas Matinya Keadilan di Tugu Proklamasi, Jakarta (10/05). Massa membawa poster dan lilin di pelataran Tugu Proklamasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam acara Malam Solidaritas atas Matinya Keadilan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, membubarkan diri dengan lagu Maju Tak Gentar.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (10/5/2017), massa membubarkan diri dengan tertib. Lagu penutup Maju Tak Gentar dilantunkan sebagai pengigat agar mereka tetap maju membela Ahok.

"Maju tak gentar, membela yang benar. Maju serentak, hak kita diserang. Bergerak, bergerak, serentak, serentak, bergerak majulah menang," ucap massa bernyanyi serentak sambil membubarkan diri.

Sebelum membubarkan diri, para pendukung Ahok khusyuk berdoa bersama-sama dipimpin oleh sejumlah tokoh lintas agama antara lain Islam, Kristen, Katolik, Konghucu dan Sikh.

Di antara isi doa mereka adalah agar Ahok diberikan kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah saat ini.

"Bapa, kami pada saat ini berkumpul, menyatukam hati kami di dalam keprihatinan kami atas yang terjadi dengan bangsa kami, dengan Basuki Tjahaja Purnama, dan seluruh yang terlibat," ucap pendeta yang memimpin doa.

"Kami menyampaikan permohonan kepada-Mu ya Tuhan, berikan kekuatan-Mu kepada kami semua, untuk terus mendukung kami semua," ujar sang pendeta menutup doa.

Senada dengan sang pendeta, tokoh Islam yang berdoa diwakili Nuril Arifin atau Gus Nuril. Dia mengingatkan bahwa Indonesia adalah satu meski terdiri dari berbagai suku bangsa.

"Kita duduk di sini juga disertai oleh rasa cinta dan keadilan dan rasa bangsaan kita, semangat kebangkitan bangsa ini. Bahwa kita terdiri dari berbagai bangsa, berbagai suku, berbagai agama, dan aliran kepercayaan bersatu padu menghadirkan Tuhan di sini," kata dia.

"Kalau Anda beragama, jangan lagi ada yang mengatakan kafir. Damai, damai, damai, Indonesia penuh damai," Gus Nuril melanjutkan.

Massa pendukung Ahok mulai membubarkan diri sekitar pukul 22.15 WIB. Jalanan di sekitar Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pun nampak padat karena banyaknya orang dan kendaraan yang melintas.

 

 

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya