Djarot Tak Terima Ahok Diperlakukan seperti Kriminal

Menurut Djarot, meski diperlakukan layaknya seorang kriminal, Ahok tidak membenci siapa pun.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Mei 2017, 14:37 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 14:37 WIB
20170509-Ahok Divonis 2 Tahun Penjara-Pool
Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berunding dengan tim penasehat hukum setelah pembacaan putusan sidang di Kementan, Jakarta, Selasa (9/5). Majelis Hakim menjatuhkan vonis selama dua tahun penjara terhadap Ahok. (Liputan6.com/sigid Kurniawan/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kinerja Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sangat dirasakan masyarakat Ibu Kota. Djarot mencontohkan program dokter mendatangi warga atau Ketuk Pintu Layani Dengan Hati yang digagas Ahok.

"Ketuk Pintu Layani Dengan Hati sangat riil dan bermanfaat. Ini digagas oleh Pak Basuki dan jadi acuan kabupaten lain," kata dia di kawasan Ancol, Selasa (16/5/2017).

Karena kerja kerasnya itu, Djarot mengaku tak terima jika Ahok diperlakukan seperti seorang kriminal, langsung ditahan usai vonis dua tahun penjara dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Pak Basuki melakukan tindakan positif, kerjanya luar biasa. Pulang jam 9-10 malam, hidupnya cuma untuk melayani warga," ujar dia.

"Saya tak bisa diterima (Ahok) diperlakukan seperti seorang kriminal. Begitu di dor (vonis) dia masuk tahanan. Enggak manusiawi. Apa yang dia lakukan tak ada harganya," kata Djarot lagi.

Meski diperlakukan layaknya seorang kriminal, Djarot mengaku, Ahok tidak membenci siapa pun.

"(Ahok bilang) Tak apa-apa saya, Mas. Jangan benci kepada siapa pun juga. Saya ikhlas buat pencerahan. Saya (Ahok) akan hadapi ini dengan tegar untuk menempuh jalur hukum," cerita Djarot menirukan ucapan Ahok.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya