Dukung Pembubaran HTI, Ketum PBNU Difitnah Dapat Bayaran

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj difitnah menerima bayaran miliaran rupiah untuk dukung pembubaran HTI.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Jul 2017, 18:12 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 18:12 WIB
Jelang Pilkada, PBNU Doakan Jakarta Damai
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj memberikan ceramah saat Istighotsah untuk Jakarta Damai di PBNU, Jakarta, Jumat (7/4). Istighotsah digelar untuk mendoakan Jakarta Damai jelang Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj difitnah menerima bayaran miliaran rupiah setelah PBNU mendukung pembubaran ormas anti-Pancasila, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

"Saya dukung pembubaran HTI dibilang dikasih sekian miliar. Itu kan utang, pinjaman," kata Said Aqil pada acara Silaturahmi Kebudayaan di Kantor PBNU, Jumat (28/7/2017).

Meski dituduh menerima uang, Said Aqil mangaku tidak marah. "Alhamdulillah saya dapat pujian tidak membuat saya lupa. Mendapat cacian enggak jadi masalah," kata dia.

Hal tersebut dipelajari Said Aqil dari almarhum Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur adalah orang yang tidak pernah marah saat dicaci dan tidak pernah sombong meski dipuji.

"Saya belajar sedikit dari Gus Dur itu, dicium tangannya biasa saja, dicaci maki biasa. Sayangnya dulu enggak ada medsos," ucapnya.

Namun, Said Aqil tidak merinci, siapa pihak yang telah memfitnah dirinya tersebut. 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya