Kenangan Maruarar Sirait Akan Sosok Gus Dur Pemersatu Bangsa

Maruarar Sirait mengaku sangat terkesan dengan sosok almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jun 2017, 08:35 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 08:35 WIB
20160124- Gubernur Ahok Resmikan Griya Gus Dur-Jakarta-Angga Yuniar
Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid saat menghadiri peresmian Griya Gus Dur di Jakarta, Minggu (24/1/2016). Griya Gus Dur merupakan rumah yang berisi potret perjuangan Gus Dur (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait, mengaku sangat terkesan dengan sosok almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Kejadian itu berlangsung pada 2009. Saat itu, dia dan teman-teman di DPR memerlukan pemikiran Gus Dur akan suatu yang diperjuangkannya.

"Dulu saya ke kantor NU ingin bertemu Gus Dur. Waktu itu saya dan teman-teman di tahun 2009 ingin memperjuangkan sesuatu. Di sana Gus Dur bertanya, saya ini bukan presiden lagi, dan bukan Ketua NU lagi," cerita pria yang akrab disapa Ara ini.

Hal itu ia sampaikan saat acara buka puasa bersama dengan mengundang istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah di kantor DPP TMP, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Mendengar perkataan Gus Dur, Ara dan teman-temannya itu bukannya pergi, tapi semakin membulatkan tekad untuk membicarakan masalahnya.

"Betul saya tahu (Gus Dur) bukan presiden lagi, bukan Ketua NU lagi. Tapi yang saya tahu Indonesia percaya dengan Gus Dur," jawab Ara.

Mendengar hal tersebut, Gus Dur mengajak bicara dirinya. Ia lantas memberikan restu akan perjuangannya. "Delapan tahun yang lalu Gus Dur memberikan dukungan kepada kami," tegas Ara.

Karena itu, dia berharap dengan hadirnya Sinta Nuriyah, bisa meneruskan perjuangan menjaga marwah Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita doakan ibu tetap sehat dan bersuara di mana-mana. Kami perlu kepanutan dan keteladanannya. Saya ini orang Indonesia beragama Kristen, dari Sumatera Utara pula. Tapi saya lihat umat Islam di Indonesia penuh damai. Sosok Ibu dan Gus Dur-lah yang menjadi panutan dan keteladanan," pungkas Ara.

Selain mengadakan buka bersama dan membicarakan masalah kebangsaan. TMP juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim. Hal ini dinilai juga sebagai salah satu bentuk perjuangan.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya