Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menegaskan, tak ada tujuan lain pada manuver Hary Tanoesoedibjo yang merapat ke koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi. Manuver itu, kata dia, murni bertujuan untuk mendukung pemerintah.
"Dukungan itu harus dilakukan dengan membaca kehendak rakyat bukan kalkulasi politik, bukan ingin mendapatkan kursi di kabinet," tegas Hasto usai bertemu Hamzah Haz di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2017).
Baca Juga
Dia pun mengingatkan ke Hary Tanoe dan Partai Perindo, manuver itu haruslah murni untuk kemajuan bangsa. Dia pun meminta Hary Tanoe mengedepankan kepentingan rakyat.
Advertisement
"Jadi ini betul untuk bangsa dan negara. Maka PDIP lebih mengedepankan gimana kami beri dukungan melalui kerja politik ril baik DPR dan kemudian rakyat, jangan membawa persaingan pilpres, sementara fokus kita rakyat yang lebih baik," jelas Hasto.
Menurut dia, politik PDIP berbasis kerakyatan. Ini tercermin pada tradisi blusukan pada kepemimpinan di partai itu.
"Kita ikuti tradisi blusukan bagaimana setiap pemimpin datang di tengah rakyat. Itu tradisi kepemimpinan baik dari Joko Widodo," tutup Hasto.
Sebelumnya, Rabu 2 Agustus 2017 kemarin, Partai Perindo pimpinan Hary Tanoesoedibjo menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo atau Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq, rencana dukungan pada Jokowi akan dibahas dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Perindo, akhir 2017.
Saksikan video berikut ini: