Liputan6.com, Jakarta - Foto Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Syafii Maarif saat sedang naik Commuter Line tujuan Jakarta-Bogor menjadi viral di media sosial.
Dalam Foto yang beredar di media sosial Facebook itu, tampak Syafii, yang kerap disapa Buya, tengah duduk berjajar bersama para penumpang lainnya di kereta Commuter Line. Aksi Buya Syafii yang dianggap sebagai sosok sederhana itu pun menuai banyak pujian dari warganet.
Terkait foto itu, Direktur Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz menjelaskan bahwa foto tersebut diambil saat Syafii Maarif hendak menuju ke Istana Bogor dari penginapannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Beberapa foto lain menunjukkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu tengah duduk menunggu kereta di Stasiun Tebet.
Advertisement
"Beliau bermaksud menghadiri Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila yang diinisiasi oleh lembaga baru 'Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila'. Buya sendiri adalah salah satu bagian dari tim pengarah lembaga ini. Dalam acara ini, Presiden RI membuka dan meluncurkan program ini," ucap Darraz dalam akun Facebooknya.Â
Sebelum memutuskan untuk naik Commuter Line, Darraz mengaku telah menawari Buya Syafii untuk menumpang mobil dari Maarif Instutute. Namun demikian, tawaran itu ditolak. Buya Syafii tetap ngotot ingin naik Commuter Line ke Istana Bogor.
"Kami sudah tawarkan dengan sedikit paksaan agar Buya mau diantar oleh sopir Maarif Institute. Namun, beliau menolak, dan lebih memilih untuk tetap menggunakan KRL di pagi buta menuju Bogor. Sering kali orang tua yang satu ini dalam beberapa hal, terutama dalam kesahajaan dan kesederhanaannya sangat konservatif dan terlalu ekstrem," kata Darraz.
Kendati sedikit cemas, Darraz mengaku tetap meminta Buya Syafii Maarif ditemani saat naik kereta. Dan saat itu, Buya memang tidak sendiri, ia bertolak menuju Istana Bogor bersama keponakannya, Asmul Khoiri.
Darraz pun mengatakan bukan sekali ini saja Buya bertindak nekat seperti itu. Namun, dia memilih untuk mengambil pelajaran dari kesederhanaan dan sikap bersahaja pria berusia 82 tahun itu.
"Kesederhanaan, kesahajaan, dan sikap untuk tidak mau bergantung pada orang lain serta kemerdekaan jiwa manusia sepuh ini menjadi satu bentuk keteladanan yang harus ditiru, setidaknya bagi kami anak-anak ideologisnya," Darraz menandaskan.
Saksikan video Menarik di bawah ini: