Jokowi: Kita Tegas Hadapi Ekstremisme dan Radikalisme

Jokowi menyampaikan pidato kenegaraannya dalam rangka HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPD dan DPR.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Agu 2017, 11:41 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 11:41 WIB
Pidato Presiden Jokowi Pada Sidang Tahunan MPR
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato dalam rangka Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8). Sidang tersebut beragendakan mendengar pidato Presiden Jokowi selaku Kepala Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menghadiri Sidang Tahunan MPR 2017, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato kenegaraannya dalam rangka HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPD dan DPR. Pada kesempatan itu, Jokowi mengajak para pemangku jabatan untuk menyelesaikan semua masalah secara cepat.

"Itu artinya, kita juga harus membuat garis tegas. Kita tidak boleh ragu menjaga kedaulatan kita, menjaga laut kita, menjaga perbatasan kita, menjaga sumber daya alam kita. Kita harus berani melawan pencurian sumber daya laut kita. Kita berani menenggelamkan kapal ilegal untuk melindungi nelayan kita," kata Jokowi, Rabu (16/8/2017).

Selain itu, kata Presiden, pemerintah berani menjaga setiap jengkal bumi pertiwi untuk kemakmuran rakyat, berani bubarkan Petral, dan berani alihkan subsidi untuk hal-hal yang produktif.

"Kita tegas menyatakan perang pada bandar-bandar narkoba yang merusak masa depan generasi muda kita. Kita harus tegas menghadapi infiltrasi (penyusupan) ideologi seperti ekstremisme, radikalisme, terorisme yang merusak sendi-sendi negara kita," ujar Jokowi.

Menurutnya, tidak ada halangan bagi semua pihak untuk menarik garis tegas karena berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Berani bersikap tegas karena memiliki Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan jiwa semua.

Ia melanjutkan, Pancasila adalah pemersatu yang harus dihayati, yang harus diamalkan, yang harus menjadi ideologi yang bekerja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Untuk itu, pemerintah mengambil inisiatif membentuk Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila atau UKP-PIP yang mendapatkan tugas melakukan pembinaan ideologi kepada seluruh elemen rakyat, termasuk generasi muda, penerus masa depan bangsa," ungkap Jokowi.


Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya