Aktor Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Soekarno bersama tokoh perjuangan lain merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda untuk dibacakan pada 17 Agustus 1945.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 17 Agu 2017, 07:01 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2017, 07:01 WIB
20150820-6 Cerita Tersembunyi Seputar Soekarno-Jakarta
Dalam buku Samudera Merah Putih 19 September 1945, Jilid 1 (1984) karya Lasmidjah Hardi, alasan Presiden Sukarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan adalah karena Bung Karno mempercayai mistik. (Dok.Arsip Nasional RI)

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan menuju Indonesia merdeka bukan sebatas urusan melawan penjajah. Tapi juga upaya meramu pendapat demi persatuan semua golongan rakyat Indonesia.

"Saya menghadapi pihak pemuda, pemimpin tua dan pemimpin agama," kata Soekarno ketika berdebat dengan para pemuda yang mendesak kemerdekaan Indonesia segera diumumkan, 15 Agustus 1945 silam.

Perdebatan pun berujung dengan diculiknya Soekarno beserta Mohammad Hatta oleh kalangan pemuda. Mereka membawa dua bapak bangsa itu ke Rengasdengklok, 16 Agustus 1945. Namun akhirnya dikembalikan ke Jakarta setelah sepakat untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Di Jakarta, tepatnya di rumah Laksamana Maeda, Soekarno bersama tokoh perjuangan lain menulis naskah proklamasi. Tulisan itu lalu diketik oleh Sayuti Melik untuk dibacakan tepat pukul 10.00 pagi, 17 Agustus 1945.

Pembacaan naskah proklamasi yang berlanjut pengibaran Sang Saka Merah Putih hasil jahitan Fatmawati, menandakan Indonesia merdeka. Selain Soekarno, Fatmawati dan Sayuti Melik, peran tokoh lain dalam memerjuangkan kemerdekaan tidak bisa dikesampingkan.

Siapa saja mereka, beberapa di antaranya dirangkum dalam Infografis di bawah ini:

 

 

 

 


 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya