CEO Meikarta Klaim Unit yang Dipasarkan Sudah Kantongi Izin

CEO Meikarta, Ketut Budi Wijaya, saat Grand Launching Meikarta mengklaim tidak memiliki masalah dalam pengembangan mega proyek Meikarta.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 24 Agu 2017, 06:12 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 06:12 WIB
CEO Meikarta Klaim Unit yang Dipasarkan Sudah Kantongi Izin
CEO Meikarta, Budi Ketut Wijaya saat Grand Launching Meikarta mengklaim tidak memiliki masalah dalam pengembangan mega proyek Meikarta.

Liputan6.com, Jakarta - Grand Launching Kota Mandiri Meikarta di Cikarang, Jawa Barat telah digelar bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI-72, Kamis (17/8). Animo masyarakat menyambut kehadiran Meikarta begitu besar. Lippo Group melaporkan penjualan unit Meikarta laris manis hingga menembus angka 99.300 unit.

Usai grand launching, pemberitaan mengenai Meikarta semakin ramai di media cetak, online, televisi dan tentunya di social media. Masyarakat awam, publik figur, hingga pejabat negara turut berkomentar atas kehadiran Meikarta yang diproyeksikan menjadi "Jakarta Baru" Kota Modern dengan fasilitas lengkap dan bertaraf internasional.

Di balik euforia pemberitaan Meikarta muncul pernyataan-pernyataan yang menganggap Meikarta belum memiliki izin pembangunan. Apakah mungkin perusahaan besar seperti Lippo Group membangun properti dan proyek bernilai triliunan rupiah tak mengantongi izin? Lippo Group bukanlah pemain baru di dunia properti tercatat proyek-proyek kecil sampai besar sudah ditangani. Seperti Lippo Karawaci, Lippo Village, Lippo Mall yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

CEO Meikarta, Ketut Budi Wijaya saat Grand Launching Meikarta mengklaim tidak memiliki masalah dalam pengembangan mega proyek Meikarta. Perizinan telah dilakukan secara bertahap dan sesuai prosedur.

"Perizinan secara bertahap telah dilakukan, untuk perizinan utama sudah ada. Tadinya perizinan industri sejak 2012, lalu dikonversi ke perumahan dan sekarang tinggal pengembangannya saja," kata Ketut Budi Wijaya.

Ketut Budi menjelaskan pembangunan Kota Mandiri, Meikarta ini berada di atas lahan seluas 500 hektar milik Grup Lippo yaitu Lippo Cikarang. "Semua yang di-launching adalah lahan yang sudah dikuasai Lippo Cikarang," ujarnya.

Ia berharap dengan dibangunnya Apartment di wilayah strategis ini bisa membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan standar kehidupan masyarakat Indonesia, apalagi kebutuhan akan perumahan masih sangat tinggi.

Lippo Group melaporkan lebih dari 100 ribu orang telah memesan unit apartemen Meikarta.

Dari segi pendanaan, Ketut Budi menjelaskan proyek senilai Rp 278 triliun ini berasal dari dana Grup Lippo sendiri serta pendanaan dari luar, seperti penerbitan obligasi, saham dan kemitraan dengan pihak lain.

Meikarta memastikan pada tahap awal akan dibangun apartemen sebanyak 200 ribu unit yang ditargetkan rampung 2018. Selain itu, akan dibangun fasilitas pendukung seperti mal, rumah sakit dan sekolah.

"Rencananya penyerahan tahap pertama akan dimulai akhir 2018," imbuh Ketut.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya