Liputan6.com, Jakarta - Dari tahun ke tahun tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) selalu dinantikan. Antre berjam-jam hingga tes potensi akademik diikuti dengan antusias oleh jutaan warga negara Indonesia. Rata-rata mereka yang masih berusia produktif.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (12/9/2017), lolos tes CPNS bukan perkara mudah, bahkan sebagian orang menilai ada faktor rezeki dan takdir untuk masuk jadi PNS. Putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, sekalipun, tetap mengikuti tes CPNS 3 tahun lalu di Solo. Namun sayang, Kahiyang gigit jari karena belum diterima.
Baca Juga
Peluang lolos tes CPNS dari tahun ke tahun sangatlah kecil karena kuota kursi tak sebanding dengan jumlah pelamar yang lebih besar.
Advertisement
Pada 11 September kemarin, pemerintah baru membuka gelombang ke-2 pendaftaran CPNS dengan formasi 17.428 kursi. Kuota terbanyak ada di Kementerian Keuangan 2.880 kursi, Kementerian Agraria 1.610 kursi, dan Kementerian Riset dan Teknologi 1.500 kursi. Disusul Kemenkes dan Kemenag.
Sementara kuota khusus disediakan untuk peraih cumlaude 1.850 kursi, penyandang difabel 166 kursi, dan putra-putri Papua dan Papua Barat 196 kursi.
Rupanya profesi PNS menjadi dambaan banyak orang sejak zaman pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Mereka yang bertugas di pemerintahan dipandang lebih sejahtera dan memiliki strata sosial lebih tinggi.
Hal itu terus bergulir hingga Indonesia merdeka. Jumlah PNS pribumi dari tahun ke tahun terus meningkat.
Tahun 1900 jumlah PNS pribumi 1.500 orang, sementara pada 1932 naik hampir 10 kali lipat menjadi 103.000 orang. Memasuki orde baru jumlahnya jauh meningkat di tahun 1971 sebanyak 541.000 orang.
Kini gaji pokok seorang PNS dimulai dari 1.486.500 untuk golongan 1A, dan paling tinggi 5.620.300 untuk golongan 4 E. Ada pula gaji ke-13 dan gaji ke-14 atau tunjangan hari raya (THR), juga tunjangan jabatan, uang perjalanan dinas serta dana pensiun yang menjadi daya tarik profesi PNS.