Liputan6.com, Jakarta Menjelang musim mudik Lebaran, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap praktik travel gelap yang marak menawarkan jasa angkutan dengan tarif miring. Travel gelap tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berisiko tinggi terhadap keselamatan penumpang.
Apa Itu Travel Gelap?Travel gelap adalah jasa angkutan penumpang yang beroperasi tanpa izin resmi dari pemerintah. Mereka biasanya tidak memiliki izin trayek, tidak terdaftar di Dishub, dan tidak memenuhi standar keselamatan.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kementerian Perhubungan, travel gelap kerap muncul saat permintaan angkutan meningkat drastis seperti musim mudik lebaran. Para oknum memanfaatkan kebutuhan masyarakat yang ingin pulang kampung namun kehabisan tiket angkutan resmi.
Advertisement
Ditulis ulang dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (21/3/2025), berikut ciri-ciri Travel Gelap yang harus diwaspadai:
-
Tidak Memiliki Kantor atau Agen Resmi
Travel gelap umumnya tidak memiliki kantor tetap atau agen resmi. Mereka beroperasi secara informal, memanfaatkan media sosial atau aplikasi pesan instan.
-
Transaksi Tidak Transparan
Pembayaran dilakukan melalui rekening pribadi, tanpa kwitansi atau bukti resmi. Penumpang sering tidak mendapatkan tiket fisik.
-
Tidak Ada Asuransi Penumpang
Berbeda dengan travel resmi, travel gelap tidak memberikan perlindungan asuransi bagi penumpang jika terjadi kecelakaan.
-
Mobil Pribadi Tanpa Identitas Usaha
Kendaraan yang digunakan biasanya mobil pribadi tanpa logo perusahaan travel, tanpa stiker trayek resmi, serta tidak dilengkapi fasilitas standar keselamatan.
-
Tarif di Bawah Standar
Travel gelap ini menawarkan tarif jauh lebih murah dari harga resmi, namun mengabaikan aspek keamanan dan kenyamanan.
Â
Keselamatan di Ujung Tanduk: Risiko Kecelakaan dan Tindak Kriminal
Salah satu risiko terbesar menggunakan travel gelap adalah keselamatan yang tidak terjamin. Kendaraan yang digunakan seringkali dalam kondisi buruk dan tidak layak jalan.
Sopir yang tidak memiliki SIM resmi dan pelatihan mengemudi yang cukup juga menambah potensi kecelakaan. Tidak adanya asuransi membuat penumpang menanggung sendiri risiko cedera atau kematian.
Lebih jauh lagi, travel gelap juga rentan terhadap tindak kriminalitas. Baik dari operator maupun penumpang lain, potensi kejahatan mengintai di setiap perjalanan.
Penumpang akan kesulitan melapor jika terjadi kejahatan karena tidak adanya bukti transaksi resmi. Ketiadaan bukti transaksi ini membuat proses pelaporan menjadi sangat sulit dan berpotensi menghambat penyelidikan.
Bayangkan, terjebak dalam situasi berbahaya tanpa perlindungan hukum yang memadai. Ini adalah realita yang harus dihadapi penumpang travel gelap. Oleh karena itu, memilih transportasi resmi menjadi langkah bijak untuk menghindari risiko ini.
Advertisement
Tarif Tak Jelas dan Ketidaknyamanan yang Mengintai
Meskipun seringkali diiklankan dengan harga murah, tarif travel gelap sebenarnya tidak jelas dan bisa berubah sewaktu-waktu. Bahkan, harga bisa dinaikkan secara sepihak di tengah perjalanan. Tidak adanya tiket resmi juga membuat penumpang kesulitan untuk mengajukan komplain jika terjadi masalah.
Selain masalah tarif, ketidaknyamanan juga menjadi hal yang umum terjadi. Kondisi kendaraan yang buruk, kapasitas penumpang yang berlebih, dan kurangnya fasilitas membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman. Bayangkan, terjebak berdesakan dalam kendaraan yang tidak layak dengan perjalanan yang panjang. Tentu ini akan sangat melelahkan dan mengurangi kenyamanan perjalanan.
Kondisi ini sangat berbeda dengan transportasi resmi yang menawarkan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang. Dengan memilih transportasi resmi, Anda mendapatkan jaminan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.
Dampak Buruk Travel Gelap terhadap Ekosistem Transportasi
Operasi travel gelap juga merugikan perusahaan transportasi resmi yang telah memenuhi standar keselamatan dan perizinan. Mereka telah berinvestasi dalam kendaraan yang layak jalan, sopir yang terlatih, dan asuransi untuk menjamin keselamatan penumpang. Travel gelap justru mengambil keuntungan dengan cara yang tidak bertanggung jawab.
Keberadaan travel gelap juga merusak persaingan usaha yang sehat di sektor transportasi. Mereka tidak membayar pajak dan tidak mengikuti aturan yang berlaku, sehingga merugikan negara dan juga perusahaan transportasi resmi yang taat aturan.
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk memberantas travel gelap demi menciptakan ekosistem transportasi yang aman, nyaman, dan tertib.
Kesimpulannya, hindarilah penggunaan travel gelap. Pilihlah moda transportasi resmi yang terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Periksa kondisi kendaraan dan reputasi perusahaan sebelum menggunakan jasanya. Jika menemukan travel gelap, laporkan kepada pihak berwajib. Ingat, keselamatan Anda adalah prioritas utama.
Advertisement
