Liputan6.com, Jakarta - Kepala Negosiator Perbatasan Maritim Timor Leste (Chief Negotiator of Maritime Boundary for Timor Leste) Xanana Gusmao berkunjung ke Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Turut hadir dalam pertemuan pembahasan masalah perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut, Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Seperti pengamatan Liputan6.com, Selasa (12/9/2017), Xanana hadir sekitar pukul 16.00 WIB. Dia mengenakan kemeja hitam dengan motif putih, disambut sejumlah pejabat Kemenkopolhukam.
Advertisement
Usai menyapa para pejabat Kemenko Polhukam, Xanana tiba-tiba mengulurkan tangannya, untuk berjabat tangan dengan seorang jurnalis Jakarta Post, Marguerite Afra Sapiie.
Sang jurnalis awalnya hanya tersenyum melihat pemimpin perjuangan Timor Leste itu. Dia ingin berjabat tangan dengan Xanana namun terhalang kaca.
Alhasil, jurnalis yang akrab disapa Afra itu langsung menghampiri Xanana. Bukan hanya berjabat tangan, Xanana juga mencium tangan sang jurnalis.
Sontak, pemandangan langka itu membuat tawa para pejabat Kemenko Polhukam, pejabat Timor Leste, dan awak media. Sementara, Xanana terlihat biasa saja.
Sebelum masuk ruang pertemuan, Xanana juga sempat menepuk pipi Afra sekali. Hal ini membuat perempuan 24 tahun itu sedikit terkejut.
"Dulu sempat wawancara Beliau tahun lalu di acara Diaspora. Cuma memang enggak mau ngomong, malah ngajak foto bareng. Kaget rasanya Beliau ingat saya," kenang Afra.
Bahas Perbatasan
Februari 2017, Xanana juga berkunjung ke Kemenko Polhukam, membahas masalah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Pembahasan tersebut dilakukan Xanana bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantor Kemenko Polhukam.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini menghasilkan beberapa kesepahaman. Diyakini, hasil tersebut merupakan hal terbaik yang dapat dihasilkan di saat ini.
"Dua pihak sepakat untuk membentuk senior official consultation satu grup kecil yang akan bicara lebih teknis antara kesapahaman belum kesepakatan, kesepahaman kita untuk menyelesaikan dua titik batas darat, Noel Besi dan Citrana itu," ucap Wiranto di kantor Kemenko Polhumkam, Senin, 13 Februari 2017.
Advertisement