Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) berpotensi mendorong pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PAN Yandri Susanto.
Ia mengatakan, PAN akan mencoba membuka poros pencalonan baru karena tak akan memajukan Ridwan Kamil.
Baca Juga
"Kita akan ke Deddy Mizwar, tetapi Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu belum final, masih dinamis sekali. Maka PAN mencoba mencari poros baru," ujar Yandri di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, sejauh ini sudah melakukan komunikasi dengan PKS dan Partai Gerindra untuk mempromosikan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
"Koalisi dengan Gerindra dan PKS tetap terbuka. Kemarin kita ada pertemuan dengan Gerindra-PKS kan untuk membahas Pilkada Jabar dan 16 daerah. Sudah kita lakukan pertemuan," paparnya.
Meski begitu, Yandri mengaku hingga saat ini PAN masih belum memutuskan apakah benar akan memajukan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dalam Pilkada Jabar. Menurut dia, komunikasi dengan partai-partai lain juga tetap dilakukan.
"Sampai saat ini PAN belum memutuskan siapa yg akan diusung di Pilgub Jabar. Poros baru kan sekarang teman-teman PAN Jabar, DPW dan DPD-DPDnya, kita tugaskan untuk melakukan komunikasi dengan Demokrat, PPP, dan lain-lainnya," jelas Yandri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gerindra Tarik Dukungan
Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, Gerindra tidak pecah suara terkait Pilkada Jabar.
Ia menegaskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerinda dengan Dewan Pimpinan Dewan (DPD) Jawa Barat satu sikap mengenai pencabutan dukungan bakal calon pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu, Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018.
Sufmi mengatakan hal itu merupakan suatu kewajaran dalam sebuah perjalanan partai politik (parpol). Termasuk, ssaat penentuan calon-calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Bukan. Enggak ada missed. Jadi ini namanya politik dinamis, fluktuatif, termasuk di Jabar," ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Dia menjelaskan telah memberikan dukungan lisan. Namun, ternyata pihak DPD memberi masukan lain.
Mereka berpendapat ada ketidakpastian pada calon yang didukung. Masukan itu menjadi pertimbangan DPP.
"Kemudian itu dimatangkan kembali apakah calon itu tetap akan kita dorong atau kita kalkulasi dengan koordinasi dengan partai koalisi yang lain," papar dia.
Advertisement