Luhut Pandjaitan: Ributin PKI Terus, Kurang Kerjaan

Luhut berpendapat, komunis tidak akan bangkit ketika kesejahteraan hadir di negara. Dia mengajak masyarakat bekerja bersama pemerintah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Sep 2017, 07:16 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 07:16 WIB
Komunisme
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, pemerintah tidak akan membiarkan gerakan PKI kembali bangkit di Indonesia. Tapi, pemerintah tentu memiliki cara untuk menangkal bangkitnya komunisme.

"Diwaspadai ya, cara waspada pemerintah adalah keamanan dan kesejahteraan," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 19 September 2017.

Purnawirawan jenderal bintang empat itu, mengimbau masyarakat mengalihkan energi untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi negeri. China sebagai negara yang disebut asal komunis saja sudah sibuk merancang teknologi terkini.

"Kalau ributin itu aja (PKI), kurang kerjaan gitu loh," kata dia.

Pendiri Detasemen-81 Antiteror Kopassus itu berpendapat, komunis tidak akan bangkit ketika kesejahteraan hadir di negara. Karena itu, dia mengajak masyarakat bekerja bersama pemerintah membangun negeri demi kesejahteraan.

"Komunis itu terjadi kalau terjadi ketidakadilan. Kalau rakyat sejahtera, siapa yang mau komunis? China itu partainya saja komunis, rakyatnya mau gimana komunis, mereka sudah pakai gadget semua," Luhut menandaskan.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Tonton Film G30S/PKI

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan jajarannya dan masyarakat, untuk menonton film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI. Tujuannya untuk mencegah munculnya gerakan serupa.

Gatot mengatakan, pemutaran film G30S/PKI agar kekejaman komunis bisa diketahui masyarakat luas. Ia tidak sependapat jika pemutaran film itu dianggap untuk mendiskreditkan pihak tertentu.

"Sayalah yang memerintahkan jajaran dan mengimbau kepada masyarakat, untuk memutar film tersebut," tegas dia usai berziarah di Makam Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2017).

Gatot menjelaskan, dengan adanya pemutaran film yang sejatinya dilarang tayang pada 1998 itu, ia berharap generasi muda sekarang bisa mengerti. Dengan begitu, anak-anak muda kini tidak terprovokasi dengan paham komunis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya