Fokus, Gresik - Gulat okol atau gulat tradisional di Desa Setro, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, hingga kini masih tetap terjaga kelestariannya. Selain diikuti remaja, tradisi memohon datangnya hujan warisan leluhur tersebut juga diikuti ibu rumah tangga dan para orang tua.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Rabu (27/9/2017), layaknya seni bela diri lain, tradisi gulat okol dipimpin dua wasit yang bertugas menjaga sportivitas. Suasana pertandingan kental dengan nuansa tradisional. Sepanjang pertandingan, gamelan dan kendang-kempul khas Jawa Timur terus mengiringi olahraga tradisional tersebut.
Baca Juga
Mereka yang menjadi juara tidak dihitung saat menjatuhkan lawan, tetapi ditentukan oleh sportivitas saat bertanding di atas ring. Bagi warga desa, gulat okol telah ada sejak ratusan tahun silam. Selain untuk memohon datangnya hujan, gulat okol juga menjadi ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rejeki dan hasil panen yang mereka dapat.
Advertisement
Tradisi gulat okol digelar sekali dalam setahun, saat musim kemarau. Meski tanpa iming-iming hadiah, gulat okol tetap banyak diikuti peserta sekadar untuk melestarikan tradisi warisan leluhur.