Polri: BAIS TNI Sudah Tahu Pengadaan Senjata SAGL

Kepala Korps Brimob Irjen Pol Murad Ismail mengakui, ada prosedur pemeriksaan dari BAIS TNI saat senjata SAGL tiba.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Okt 2017, 03:03 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2017, 03:03 WIB
Senjata SAGL
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto saat menunjukkan jenis senjata SAGL. (Liputan6.com/Putu Merta SP)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menyatakan telah berkoordinasi dengan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, terkait pengadaan 280 pucuk senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm.

"Ada komunikasi. Ada komunikasinya," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

Kendati, Setyo enggan menyebut alasan senjata tersebut tertahan di Bandara Seokarno Hatta. Yang jelas, ada proses pemeriksaan dari BAIS TNI.

"Nanti tanya sendiri (dengan BAIS TNI), saya enggak mau jawab," tutur dia.

Di tempat yang sama, Kepala Korps Brimob Irjen Pol Murad Ismail mengakui, ada prosedur pemeriksaan dari BAIS TNI saat senjata Polri itu tiba.

"Jadi kita masukkan dulu, nanti dicek sama BAIS, sesuai enggak apa yang kita masukin dengan manifes. Baru bisa rekomendasi BAIS keluar. Ini saya yang tanda tangan ditujukan ke BAIS," tegas Murad.

Sasksikan video pilihan berikut ini:

 

Pemeriksaan Tidak Sampai Seminggu

Murad mengatakan pengadaan senjata SAGL 280 pucuk ini untuk menambah kelengkapan personelnya. Sebab, Polri masih sedikit memiliki senjata ini.

"Sedikit yang punya model baru itu. Kemarin kita tambah 200. Kalau kebutuhan bisa 10 ribu sampai 20 ribu. Kita punya anggota di seluruh Indonesia ada 43 ribu, ada 33 Dansat Brimob. Kalau dibagi semua, satu orang cuma dapat satu," papar dia.

Menurut Murad, senjata ini tidak digunakan untuk operasi, tapi hanya untuk latihan. Sebab, semua personel Brimob harus paham penggunaan senjata kejut ini.

"Seluruh anggota Brimob harus paham apa senjata yang dipegang," kata dia.

Murad membantah senjata ini sudah lama ditahan BAIS TNI. Biasanya pemeriksaan senjata ini tidak terlalu lama.

"Enggak lama. Enggak sampai seminggu. Ini kan baru tadi malam (sampai di Bandara Seotta)," Murad menandaskan.

Sempat beredar kabar senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm ditahan BAIS TNI di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten. Selain 280 pucuk SAGL, ada juga 5.932 butir peluru.

Senjata buatan Bulgaria ini diimpor PT Mustika Duta Mas untuk Korps Brimob Polri. Senjata ini dibawa menggunakan pesawat charter model Antonov AN-12 TB, dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024.

Polisi menyebutkan, SAGL bukan senjata mematikan, tapi hanya sebagai senjata kejut. Paling parah jika terkena langsung senjata ini hanya terluka. Jarak tembak senjata ini tak lebih dari 100 meter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya