7 Tewas Hirup Racun, Puslabfor Polri Selidiki Pabrik di Bogor

Belum diketahui lebih detail terkait hasil olah TKP yang sudah berlangsung sejak Minggu siang tadi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 01 Okt 2017, 16:17 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2017, 16:17 WIB
7 Tewas Hirup Racun, Puslabfor Polri Olah TKP Pabrik di Bogor
7 Tewas Hirup Racun, Puslabfor Polri Olah TKP Pabrik di Bogor

Liputan6.com, Jakarta Tim Puslabfor Mabes Polri dan Satreskrim Polres Bogor menyelidiki sebuah pabrik kemasan telur di Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Minggu (1/10/2017).

Ini menyusul ditemukannya tujuh orang yang tewas di dalam bak penampungan air bercampur zat kimia tempat mencuci bahan baku kemasan telur, pada Sabtu 30 September 2017 sore.

"Iya kita lakukan olah TKP melibatkan Tim Puslabfor Polri," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena.

Sementara, olah TKP dilakukan secara tertutup. Belum diketahui lebih detail terkait hasil olah TKP yang sudah berlangsung sejak Minggu siang tadi.

Diduga ketujuh korban tewas karena menghirup racun saat menguras penampungan air bercampur zat kimia di dalam pabrik milik H. Abak ini.

"Pemilik sudah ditahan dan dimintai keterangan penyidik Polsek Parungpanjang," ujar Ita.

Penyidik juga akan melakukan pemanggilan saksi dari karyawan untuk dimintai keterangan.

"Kasusnya masih ditangani Polsek," ucap Ita.

Pantauan Liputan6.com, seputar area pabrik dipasang garis polisi. Awak media maupun masyarakat hanya bisa melihat dari kejauhan proses olah TKP yang dilakukan di dalam pabrik pembuat kardus telur yang diketahui tidak memiliki izin itu.

Dari tujuh korban, satu di antaranya yaitu Into (30) berhasil dievakuasi lebih dulu. Sedangkan Iwan (35), Dadi junaedi (45), Joko (30), Ade Setiawan (40), Syamsuri (45), Mulyadi (19), baru berhasil dievakuasi dari dalam kolam 10 jam kemudian oleh Tim SAR.

Lamanya proses evakuasi lantaran tidak ada yang sanggup mengangkat korban dari dalam bak karena bau yang menyengat menyerupai gas.

 

Pingsan Berbarengan

Peristiwa bermula saat ketiga pekerja yakni Iwan, Ade, dan Setiawan, diminta oleh Abak, pengusaha kemasan telur, untuk menguras bak penampungan air bercampur zat kimia. Bak tersebut berfungsi untuk mencuci bahan baku pembuat kardus telur.

Pertama, Iwan turun ke bak penampungan berukuran 4x4 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter itu. Namun, baru saja berada di dalam bak tersebut, Iwan tiba-tibs jatuh pingsan di dalam bak penampungan.

Ade dan Setiawan yang berada di atas bak langsung turun untuk menolong Iwan. Namun nahas, niat kedua temannya yang hendak menolong Iwan justeru ikut pingsan saat berada di dalam kolam.

Kemudian empat orang rekan kerjanya yang mengetahui kejadian itu lantas ikut turun untuk mengevakuasi ketiga korban yang sudah terkapar di dalam bak.

Lagi-lagi keempat orang itu pun mengalami nasib yang sama. Ketujuh orang tersebut tiba-tiba pingsan hingga meninggal di kolam setelah menghirup udara di dalam bak penampungan air yang sudah bercampur dengan zat kimia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya