Disuruh Pacar, Gadis di Bone Campurkan Racun dalam Takjil Berbuka Puasa Ayahnya

Beruntung sang ayah belum sempat memakan takjil tersebut karena curiga dengan aromanya.

oleh Fauzan Diperbarui 04 Mar 2025, 23:29 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 23:24 WIB
Ilustrasi Keracunan (Istimewa)
Ilustrasi Keracunan (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bone - Polisi mengamankan seorang gadis belia berinisial GN (17) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan lantaran mencampurkan racun di takjil orang tuanya saat hendak berbuka puasa. GN mengaku nekat melakukan hal tersebut karena disuruh kekasihnya. 

Kejadian itu dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar. Rayendra menyebut bahwa GN mencampurkan racun untuk meracuni ayahnya JR (40). 

"Iya yang bersangkutan diduga mencoba meracuni bapak kandungnya," kata Rayendra, Selasa (4/3/2025). 

Lebih jauh Rayendra menjelaskan bahwa kasus ini terjadi pada Sabtu (1/3/2025) lalu. Adapun racun yang digunakan oleh GN adalah racun rumput atau pestisida.  

"Orangtua pelaku merasa curiga, lantaran takjil buka puasa yang disajikan pelaku berbau racun jenis pestisida," jelasnya. 

Untuk memastikan hal itu, JR lalu beranjak ke gudang penyimpanan racun miliknya. Ternyata setelah dicek racun yang sebelumnya disimpan di gudang sudah tak ada. 

"Ternyata benar pelaku sudah menuangnya ke dalam takjil buka puasa dengan niat ingin membunuh ayahnya," jelasnya.

Promosi 1

Mengaku Disuruh Pacar

Tak Ingin Dibebani Tambahan Kerjaan, Wanita China Diduga Racuni Rekannya yang Hamil
Ilustrasi racun. (dok. Arek Socha/Pixabay)... Selengkapnya

Usai ketahuan, GN lalu menghubungi pemerintah setempat dan petugas kepolisian. Di hadapan petugas, GN mengakui perbuatannya dan menjelaskan bahwa ia disuruh melakukan hal tersebut oleh pacarnya sendiri. 

Rayendra menerangkan bahwa sebelum melakukan aksinya itu, GN sempat dibawa kabur oleh kekasihnya selama sepekan lamanya. Selama pelarian itulah GN diduga diintimidasi oleh kekasihnya. 

"Selama menginap (di hotel) pelaku mengalami pengancaman dan dugaan kekerasan seksual. Namun sayangnya, bukti percakapan via WhatsApp telah dihapus. Sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya kalau terduga pelaku disuruh pacarnya untuk meracuni bapak terduga pelaku," terangnya.

Meski nyaris dibunuh oleh anaknya sendiri, orangtua gadis tersebut tidak melaporkan kasus ini ke kepolisian. Rayendra menjelaskan bahwa kasus ini akan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Diamankan saat dalam proses saja dari tempat kejadian. Tapi korban yakni bapaknya menolak melaporkan secara resmi," dia memungkasi. 

Simak juga video pilihan berikut ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya