Keluarga Curigai Dea Calon Praja IPDN Meninggal Tak Wajar

Pihak keluarga Dea Rahma Amanda, calon praja IPDN yang tewas meminta agar jenazah diautopsi agar sebab kematian menjadi terang benderang.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 02 Okt 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 12:45 WIB

Patroli, Semarang - Kabar duka itu diterima pasangan suami istri Edi Hanafia dan Isnaini, Minggu, 1 Oktober 2017 siang. Anak sulung mereka, Dea Rahma Amanda, siswi calon Praja Institut Pemerintahan dalam Negri atau IPDN dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah.

Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Senin (2/10/2017), pihak keluarga yang tinggal di Bandar Lampung, Lampung, langsung berangkat menuju semarang. Padahal, Minggu pagi sebelum dikabarkan meninggal, Dea masih menelepon orang tuanya mengabarkan dirinya baik-baik saja.

Tak ada kesan remaja berusia 18 tahun itu tengah sakit. Sebelumnya juga tak ada riwayat penyakit berat yang dideritanya. Karena itulah pihak keluarga mencurigai Dea meninggal dunia secara tak wajar.

Dea Rahma Amanda yang akan berulang tahun ke-18 pada 9 Oktober itu dikabarkan meninggal dunia hari Minggu, sehabis mengikuti olah raga pagi. Ia sempat sarapan dan mengikuti apel pagi.

Namun kemudian mengeluh sakit lalu tiba-tiba terjatuh. Nyawa siswi calon praja IPDN angkatan ke-28 itu tidak tertolong walau telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Hingga kini sebab kematian remaja tersebut masih dalam penyelidikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya