Kiprah Pasutri Asal Sragen Mengabdikan Diri untuk Penderita Gangguan Jiwa

Sungguh mulia, pasutri asal Sragen ini mengabdikan diri untuk para penderita gangguan jiwa.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 10 Okt 2017, 20:27 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 20:27 WIB

Liputan6SCTV, Sragen - Setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Namun tak banyak tahu, kiprah sosok Jayeng Surono dan istrinya, warga Sragen, Jawa Tengah, yang rela mengabdikan diri sebagai perawat pasien gangguan jiwa.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Selasa (10/10/2017), 9 orang pasien yang mengalami gangguan kejiwaan asuhan Jayeng Surono dan sang istri, semangat berolahraga. Dua kali sepekan, mereka rutin lakukan olahraga agar lebih bugar dan sehat.

Tak hanya berolahraga saja, mereka juga dilibatkan dalam mengelola lahan sawah dan menanam berbagai tanaman. Tak kurang dari 30 orang, pasien tersebut berasal dari jalanan di Kota Sragen yang selama ini hidup tanpa kepastian. Kegiatan itu sudah dilakukan Jayeng sejak tahun 2007 di kampungnya di Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen, Jawa Tengah.

Dibantu istrinya, Jayeng bertekad mengabdikan dirinya untuk memperlakukan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan dengan lebih manusiawi lagi. Peran Jayeng Surono sangat bermanfaat, sehingga mereka lebih dapat diberdayakan dan diterima kembali di masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya