Liputan6.com, Jakarta - Khofifah Indar Parawansa diusung Partai Nasdem untuk bertarung dalam ajang Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Namun, dia mengaku belum melaporkan pencalonannya itu kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait dengan posisinya sebagai Menteri Sosial.
Dia mengatakan, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melapor soal keikutsertaan dirinya di Pilkada Jatim 2018. Apalagi dia belum mengetahui seberapa jauh dukungan untuknya dari partai politik.
Baca Juga
Jokowi Turun Gunung di Jakarta dan Jateng, PDIP: Tanda Elektabilitas RK dan Luthfi Merosot
Top 3 Berita Hari Ini: Demi Dukung Maarten Paes di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Model Top Luna Bijl Datang ke Jakarta
4 Fakta Pertemuan Jokowi dan Ridwan Kamil di Jakarta, Ajak Blusukan hingga Undang Kampanye Akbar
"Kalau seluruh partai sudah cukup untuk maju saya akan melapor kepada Presiden," tutur Khofifah di Kantor DPP Partai Nasdem, Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Advertisement
Untuk Partai Nasdem sendiri, menurut Khofifah, sudah ada banyak kesamaan visi misi. Surya Paloh sebagai ketua umum partai tersebut pun jelas telah menentukan sikap di Pilgub Jatim 2018.
"Pak Surya Paloh termasuk yang kuat memberi support ketika ada diskusi terkait kemungkinan maju ke Jawa Timur. Kita diskusi cukup lama sampai opsi kemungkinan bisa bersinergi dengan elemen mana saja. Beliau menyampaikan Insyaallah Nasdem akan support untuk Pilgub Jatim," jelas Khofifah.
Sementara itu, Partai Golkar juga dipastikan akan mengusung Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pilkada Jatim 2018. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korbid Kesra) Partai Golkar, Roem Kono.
"Sejak awal kami memang Khofifah. Sejak awal saya kira partai lain belum menghubungi Khofifah, kita sudah menghubungi dan kita sudah menanyakan ke Presiden dan welcome, ya kita harus dukung," ujar Roem di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.
"Mengusung loh bukan mendukung," Roem menegaskan.
Tantang Gus Ipul
Jika maju di Pilkada Jatim 2018, Khofifah Indar Parawansa akan berhadapan dengan rekan seperjuangannya di Nahdlatul Ulama (NU) yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang dinilai juga memiliki posisi kuat.
"Head to head? Ya enggak masalah," kata Khofifah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin lalu.
Namun, dia mengatakan belum izin kepada Presiden Joko Widodo terkait keputusannya mengikuti kontestasi Pilkada Jatim 2018.
"Belum. Tapi kalau sudah clear semua saya akan lapor Presiden. Jangan dikit-dikit lapor, saya rasa Presiden tugasnya menumpuk," ujar Khofifah.
Khofifah berencana akan melapor atau meminta izin mundur sebagai menteri setelah surat keputusan (SK) dari partai pengusung selesai semua.
"Jadi setelah semua ini, SK semua selesai baru laporan,"Â Khofifah memungkas.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Â
Advertisement