Kisah Pekerja Ulet, Nenek 100 tahun Penjual Ketupat

Nenek 100 tahun ini bertekad menghidupi dirinya sendiri tanpa belas kasihan orang lain.

oleh Mevi Linawati diperbarui 13 Okt 2017, 16:09 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 16:09 WIB

Liputan6.com, Banjarmasin - Usianya mungkin sudah satu abad. Namun hal ini bukanlah halangan bagi seorang nenek di Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk menyerah pada keadaan.

Nek ijum adalah panggilan akrab nenek berusia 100 tahun ini. Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (12/10/2017), meski penglihatannya terbatas, semangat hidup Nek Ijum tak pernah padam. Dengan terampil, jemari tangannya terus menganyam daun kelapa menjadi ketupat.

Keterampilanya dalam membuat ketupat didapat dari tetangga di sekitar rumahnya. Dalam sehari, Nenek Ijum bisa membuat ketupat hingga 100 bungkus, lalu menjualnya di pasar. Satu ketupat dihargai Rp 1.000.

Perjalanan menuju Pasar Lama Banjarmasin sejauh 5 kilometer merupakan ritual pagi nek Ijum yang berjalan tanpa alas kaki. Namun terkadang dia menggunakan jasa becak untuk mengantarkannya berjualan.

Nek Ijum tinggal sebatang kara di rumah sederhana milik anaknya. Nenek 100 tahun ini bertekad menghidupi dirinya sendiri tanpa belas kasihan orang lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya