Fokus, Jakarta - Anies Baswedan lahir 7 Mei 1969. Anies sebelumnya tak pernah disebut dalam kancah calon pemilihan gubernur. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu, namanya baru mencuat hanya beberapa hari sebelum batas pencalonan berakhir.
Sepertin ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (16/10/2017), adalah Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Anies bersanding dengan Sandiaga sebagai kandidat wakil gubernur.
Namun, tak serta merta bayang kemenangan itu datang. Mereka harus bersaing dengan putra Presiden RI-6 Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Agus Harimurti yang berpasangan dengan Sylviana Murni. Anies-Sandi juga berhadapan dengan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Advertisement
Selama masa kampanye berbagai janji dari tiap pasangan ditebar. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang mendapat nomor urut 3 kala itu dikenal dengan program OK OCE. Program yang merupakan singkatan dari One Kecamatan One Centre of Enterpreuneurship ini mengusung program kewirausahaan bagi warga.
Belakangan, pasangan ini juga melontarkan program rumah dengan uang muka atau DP O persen yang ramai jadi perbincangan publik. Dengan program-program itu, langkah pasangan nomor urut 3 itu kian dekat dengan kursi kemenangan, ketika mereka lolos ke putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Kampanye putaran kedua menyisakan dua pasangan kandidat dan berlangsung sengit. Hingga akhirnya KPU DKI Jakarta, pada 5 Mei 2017 resmi menetapkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, menggantikan Ahok dan Djarot.
Berdasarkan hasil penghitungan suara lewat sistem informasi, penghitungan suara formulir C1 yang dilakukan KPU DKI Jakarta, pasangan Anies-Sandi meraup 57,95 persen suara. Sementara pasangan petahana Ahok-Djarot memperoleh 42,05 persen suara dengan selisih 15,9 persen.
Gubernur terpilih Anies Baswedan dan gubernur yang saat itu masih dijabat Basuki Tjahaja Purnama sempat bertemu sehari setelah pemilihan putaran kedua. Pertemuan antara Anies dan Ahok di Balai Kota ini memberi teladan baru bagi transisi kepemimpinan daerah agar para pendukung tak lagi berseteru.