Rahasia di Balik Puasa Senin Kamis, Menurut Gus Baha

Gus Baha menyoroti pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Seseorang yang rajin beribadah seharusnya menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, serta lebih bijak dalam bertindak.

oleh Liputan6.com Diperbarui 10 Mar 2025, 03:20 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2025, 03:20 WIB
Gus Baha (TikTok)
Gus Baha (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Senin Kamis merupakan amalan sunnah yang diajarkan dalam Islam dan memiliki keutamaan tersendiri. Ibadah ini tidak hanya memberikan manfaat secara spiritual, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan puasa Senin Kamis ini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Keutamaan puasa Senin Kamis tidak terbatas pada menahan lapar dan haus semata. Lebih dari itu, ibadah ini dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu. Selain itu, puasa ini juga memiliki dimensi sosial yang sering kali terlupakan.

Dalam Islam, ibadah bukan hanya sebatas ritual yang dilakukan secara individu. Puasa Senin Kamis, misalnya, dapat menjadi cerminan bagaimana seseorang mengelola dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menahan lapar, seseorang diajak untuk lebih memahami arti kesabaran dan empati terhadap sesama.

Dalam sebuah pengajian, ulama asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, membahas mengenai makna puasa Senin Kamis dari sudut pandang yang lebih luas. Menurutnya, ibadah ini sebaiknya tidak hanya dipahami sebatas menahan makan dan minum, tetapi juga sebagai bagian dari upaya membentuk karakter yang lebih baik.

Dalam ceramah yang dikutip melalui kanal YouTube @KajianCerdasOfficial, Gus Baha menjelaskan bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga mengendalikan emosi dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Menurutnya, jika seseorang masih mudah marah atau berperilaku buruk terhadap orang lain, maka puasa yang dijalankan akan kehilangan maknanya.

“Banyak orang rajin puasa sunnah, tapi masih sering menyakiti orang lain atau bertindak tidak jujur. Maka puasa itu sebaiknya dibarengi dengan peningkatan akhlak,” ujar Gus Baha dalam ceramahnya.

Ia menekankan bahwa keutamaan ibadah bukan hanya dalam bentuk ritual, tetapi juga dalam praktik kehidupan sehari-hari.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Terpaksa, Pilih yang Bisa Konsisten

Tata Cara Puasa Senin Kamis
Ilustrasi Puasa Senin Kamis Credit: shutterstock.com... Selengkapnya

Gus Baha mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW tidak hanya dikenal sebagai pribadi yang tekun beribadah, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki akhlak mulia dalam berinteraksi dengan orang lain. Kejujuran, keadilan, serta kasih sayang dalam menjalani kehidupan merupakan bagian dari ibadah yang tidak terpisahkan.

Lebih lanjut, Gus Baha mengingatkan bahwa dalam menjalankan ibadah sunnah seperti puasa Senin Kamis, seseorang sebaiknya tetap memperhatikan keseimbangan dalam kehidupannya. Ia menegaskan bahwa Islam mengajarkan kemudahan, bukan kesulitan, sehingga seseorang tidak boleh merasa terbebani dalam menjalankan ibadah.

“Islam ini agama yang penuh kemudahan. Jangan sampai ibadah malah menjadi beban. Kalau merasa berat, lebih baik fokus pada ibadah yang bisa dilakukan dengan konsisten,” tuturnya. Menurutnya, yang terpenting adalah niat yang ikhlas serta pemahaman yang benar dalam menjalankan ibadah.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Seseorang yang rajin beribadah seharusnya menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, serta lebih bijak dalam bertindak.

Puasa Senin Kamis juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak dapat diabaikan. Dengan berpuasa, sistem pencernaan diberikan waktu untuk beristirahat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta memperbaiki sistem kekebalan.

Namun, Gus Baha mengingatkan bahwa seseorang tidak boleh berlebihan dalam menilai ibadah. Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat, sehingga dalam menjalankan puasa pun seseorang harus tetap memperhatikan kesehatan dan kebutuhannya.

Ia juga menyebutkan bahwa beribadah dengan cara yang benar akan memberikan ketenangan dalam hati. “Kalau ibadah itu dijalankan dengan penuh kesadaran, maka akan terasa ringan dan menenangkan,” katanya.

Oleh karena itu, seseorang tidak perlu memaksakan diri jika memang tidak mampu melaksanakan puasa sunnah secara rutin.

Kalau Sudah Puasa, Harusnya Lebih Peduli Sesama

tujuan puasa senin kamis
ilustrasi puasa senin kamis ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Dalam ceramahnya, Gus Baha juga menekankan bahwa seseorang harus memahami esensi ibadah yang dijalankan. Jika seseorang hanya fokus pada aspek ritual tanpa memahami makna yang lebih dalam, maka ibadah tersebut bisa kehilangan nilai spiritualnya.

“Jangan sampai seseorang rajin ibadah, tapi masih egois atau kurang peduli dengan orang lain. Itu berarti ada yang kurang dalam pemahaman terhadap makna ibadah,” ucapnya. Ia berharap agar setiap umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan pemahaman yang utuh.

Gus Baha juga mengajak jemaahnya untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek kehidupan. Menurutnya, seseorang yang memahami nilai ibadah dengan benar akan lebih mudah menjalani kehidupan dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan.

Puasa Senin Kamis, selain menjadi amalan sunnah, juga dapat dijadikan sebagai sarana introspeksi diri. Dalam kesunyian saat berpuasa, seseorang bisa lebih fokus dalam merenungi perbuatannya serta memperbaiki kekurangan yang ada dalam dirinya.

Lebih dari sekadar ibadah individu, puasa juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama. Dengan merasakan lapar, seseorang bisa lebih memahami bagaimana rasanya hidup dalam keterbatasan, sehingga muncul rasa empati untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Dalam menutup ceramahnya, Gus Baha kembali mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang menekankan keseimbangan dalam kehidupan. “Jangan hanya sibuk dengan ibadah pribadi, tapi lupa dengan hak orang lain. Sebab, ibadah yang benar itu juga harus berdampak baik bagi sesama,” pesannya.

Dengan memahami makna puasa Senin Kamis secara lebih luas, seseorang dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keseimbangan. Bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai bagian dari perjalanan spiritual yang memperkaya jiwa dan akhlak.

Oleh karena itu, siapa pun yang menjalankan puasa Senin Kamis hendaknya juga memperbaiki hubungan dengan sesama, menjaga akhlak, serta terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan begitu, ibadah yang dilakukan akan memberikan manfaat yang lebih besar, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya