Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjadikan dua daerah yaitu Makassar dan Jember sebagai contoh bagi kepala daerah lainnya dalam mengembangkan porogram bagi kaum penyandang disabillitas.
Hal itu diungkapkan Khofifah saat menghadiri acara pembagian 425 unit alat bantu dengar bagi kaum tuna rungu, di Mall Pipo, Makassar, yang digelar Dewan Pimpinan Daerah Posko Perjuangan Rakyat (Pospera). Senin, 16 oktober 2017.
Baca Juga
"Saya sudah berkeliling ke semua daerah dan bertemu dengan kepala daerahnya. Tapi yang saya temukan itu baru dua kepala daerah yang peduli berkomitmen dengan kaum yang berkekurangan ini, yakni Bupati Jember dan yang sedang bersama kita hari ini, Wali Kota Makassar, Danny," ujar Khofifah, Senin, 16 Oktober 2017.
Advertisement
Menurut Khofifah kaum disabilitas khususnya tuna rungu yang telah mendapatkan alat bantu dengar hanya sekitar 9 persen dari total penyandang tuna rungu yang mencapai 6,9 Juta orang.
Melihat hal tersebut, Khofifah berharap agar para kepala daerah menjadikan menjadikan wilayah Jember dan Makassar sebagai acuan bagi kepala daerah lain untuk mengembangkan komitmennya dalam memperhatikan kaum disabilitas.
Selain soal program untuk kaum difabel, Khofifah menambahkan Kota Makassar juga dianggap salah satu wilayah yang paling awal mengembangkan fungsional keuangan dalam bentuk non tunai.
"Seperti E-Money, ternyata gerakan non tunai terinisiasi dari Kota Makassar yang didalangi oleh Danny Pomanto sebagai Wali Kota. Ini sangat membantu dan ide yang sangat bagus buat kita semua," ungkap Khofifah.
Sementara. Wali Kota Makassar, Danny Pomanto berkomitmen akan terus mengakomodir kelompok disabilitas tanpa terkecuali dan tanpa diskriminasi.
“Saya akan berupaya agar selalu memperhatikan kaum disabilitas tanpa membedakannya,” ujar Danny.
Saksikan video pilihan di bawah ini: