Gubernur Anies Siap Merenovasi dan Merawat Masjid Tua di Jakarta

Mantan Mendikbud itu meminta agar masjid-masjid di Jakarta kembali dirawat dan menjadi pusat kegiatan warga.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Okt 2017, 11:04 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2017, 11:04 WIB
anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Masjid Al Mansur, Jakarta Barat, Minggu (22/10/2017). (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Haul 50 Tahun KH Muhammad Mansur di Masjid Jami Al Mansur, Jembatan Lima, Jakarta Barat. Di depan ratusan warga, Anies berjanji akan merenovasi masjid yang telah berusia 300 tahun itu.

"Renovasi masjid ini akan jadi prioritas renovasi masjid di Jakarta," kata Anies di Lokasi, Minggu (22/10/2017).

Menurut dia, meski telah menjadi cagar budaya sejak 29 tahun lalu, banyak masjid tua belum direnovasi. Berbeda halnya dengan bangunan tua lain yang telah banyak direnovasi. Bangunan tua peninggalan Belanda seperti di Kota Tua.

"Jakarta ini banyak bangunan tua, tapi kebanyakan bukan bangunan kita. Itu bangunannya Belanda. Kota Tua bangunan siapa? Belanda. Kantor gubernur bangunan siapa? Belanda. Tapi masjid ini dibangun keringat orang Islam Jakarta," kata Anies.

Mantan Mendikbud itu meminta agar masjid-masjid di Jakarta kembali dirawat dan menjadi pusat kegiatan warga.

"Kita ingin masjid ini dirawat lagi. Masjid jadi pusat kegiatan masyarakat," tandas Anies.

Hadiri Hari Santri Nasional

Sebelumnya, Anies Baswedan menghadiri kirab Hari Santri Nasional di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Dalam acara yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini, Anies mengajak para santri sama-sama membangun Ibu Kota.

"Insya Allah kita sama-sama majukan Jakarta," kata Anies di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2017).

Anies mengatakan santri memiliki peran penting untuk membangun Jakarta. Sama halnya ketika santri memperjuangkan kemerdekaan RI.

"Kita memperingati untuk kembali menyadari bahwa republik ini tidak didirkan secara gratis. Tapi didirkan lewat hibah, hibah nyawa, hibah tenaga, darah, air mata, dari puluhan ribu, ratusan ribu, dan di situ peran para santri luar biasa," terang dia.

Khusus untuk peringatan Hari Santri, Anies berpendapat, santri berperan besar dalam mendirikan RI. Ketika itu, santri ikut berjuang dalam kemerdekaan.

"Kita tahu ini adalah bagian dari peringatan beberapa perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, meraih kemerdekaan itu dilalui lewat ikhtiar yang luar biasa," ucap Anies.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya