Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli menetapkan siaga satu untuk wilayah hukum Polsek Tembagapura. Ia mengungkapkan, peningkatan intensitas gangguan keamanan menjadi pertimbangannya.
Pemberlakuan siaga satu diputuskan sejak Minggu (29/10/2017). Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penembakan ke Pos Brimob dan Polsek Tembagapura.
"Mudah-mudahan situasi di Tembagapura dan sekitarnya dapat segera diatasi dan KKB dilumpuhkan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli seperti dikutip Antara, Senin (30/10/2017).
Advertisement
Aksi KKB yang terakhir ini, menurut Boy, membuat resah masyarakat. Kelompok bersenjata juga melakukan aksi teror kepada aparat keamanan dan karyawan PT Freeport Indonesia.
Aksi teror KKB di kawasan Tembagapura terjadi sejak Sabtu, 21 Oktober 2017. Situasi mencekam hingga kini masih berlangsung.
Tercatat tujuh anggota Brimob terluka tembak. Satu di antaranya meninggal dunia, sementara lima karyawan PT Freeport serta satu warga sipil terluka.
Freeport Rilis Surat Larangan Keluar
Manajemen PT Freeport Indonesia juga telah mengedarkan edaran kepada karyawan yang isinya sebagai berikut.
Sirene kota telah diaktifkan pada Minggu (29/10/2017) sekitar pukul 10/30 WIT, setelah kami menerima laporan mengenai tembakan di sekitar mile 67, diatas area Kawiki Shop.
Brimob telah merespon dan seluruh warga komunitas diminta tetap tinggal di dalam kediamaan masing-masing, sampai pemberitahuan lanjutan.
PT Freeport juga menghentikan konvoi kedua arah, akses jalan antara Hidden Valley dan Tembagapura ditutup.
Kami akan memberikan update laporan perkembangan lainnya sesegera mungkin.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, menyebutkan saat ini, para karyawan dan warga dipindahkan ke Sporthall Mile 68, agar terhindar dari aksi penembakan.
Data lapangan yang didapat Liputan6.com terdengar 10 kali tembakan dan dentuman keras, seperti senjata bazoka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement