Alasan Kapolri Pilih Ambon Jadi Pusat Perayaan HUT Brimob

Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Brimob Polri akan dipusatkan di Kota Ambon.

oleh Abdul Karim diperbarui 13 Nov 2017, 14:18 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2017, 14:18 WIB
Kapolri Tito Karnavian RDPU dengan Komisi III DPR
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (12/10). RDPU juga membahas penanganan sejumlah kasus seperti terorisme, korupsi dan narkotika. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Ambon - Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Brimob Polri akan dipusatkan di Kota Ambon, tepatnya di Lapangan Polda Maluku Tantui Ambon, Selasa besok.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, alasan Ambon dipilih sebagai tuan rumah upacara HUT Brimob semata untuk kepentingan Polri, bukan terkait politik.

Penegasan ini disampaikan mengingat, Komandan Brimob Irjen Pol Murad Ismail juga tercatat sebagai salah satu bakal calon Gubernur Maluku 2018. Selain itu, biasanya HUT Brimob diadakan di Jakarta.

"Tidak ada hubungan dengan politik apa pun, saya juga telah memberikan arahan kepada jajaran Polda Maluku," tegas Tito Karnavian di Mapolda Maluku, Senin (13/11/2017).

Kapolri menjabarkan, dari aspek teritori, Ambon satu-satunya kota di Indonesia bagian timur yang lengkap infrasturkturnya serta sangat strategis untuk kepentingan mobilisasi personel keamanan saat terjadi dinamika di suatu wilayah di bagian timur Indonesia.

"Ini juga terkait dengan sistem manajemen operasioal Polri, kalau satu wilayah kerepotan maka akan di-backup wilayah lain. Ambon ini lengkap infrastruktunya," ujar Tito Karnavian.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Kawasan Strategis

Untuk backup wilayah Maluku Utara misalnya, tidak bisa didatangkan personel dari Jakarta atau Sulawesi, jarak tempu terlalu jauh, begitupun saat terjadi dinamika di Papua. Hanya Ambon lah kota yang layak dijadikan pangkalan gerak untuk membackup wilayah lain di Indonesia Timur.

"Kita melihat Papua yang realitanya ada dinamika politik dan keamanan, pilkada yang belum selesai di sana. Kemudian kelompok bersenjata juga, di Maluku Utara juga ada rawan penetrasi dari jaringan Flipina Selatan," ujar Tito Karnavian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya