Jelang Hari Guru, Dedi Mulyadi Terkenang Tak Naik Kelas Saat SD

Dedi Mulyadi mengaku, posisinya saat ini tidak lepas dari peran dan bimbingan guru-guru di sekolah dasarnya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Nov 2017, 20:58 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2017, 20:58 WIB
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Datangi KPK
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) meninggalkan Gedung KPK di Jakarta, Selasa (7/11). Dedi mengaku, kedatangannya untuk menemui Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan guna membahas tindakan pencegahan korupsi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Hari Guru, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mempunyai cerita tak terlupakan bersama guru sekolah dasarnya di SD Sukabakti, Desa Sukasari, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang. Guru tersebut bernama Ibu Epon. Saat duduk di bangku kelas satu SD, Dedi mengaku tidak dinaikkan kelas oleh Ibu Epon.

"Ada guru yang sangat saya ingat, waktu SD namanya Bu Epon. Ibu itu yang membuat saya tidak naik kelas," kata Dedi di Kawasan Wijaya Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).

Saat tinggal kelas, menurut Dedi, Ibu Epon memberi penjelasan dengan cara yang unik, sehingga tidak membuatnya sedih berkepanjangan lantaran tinggal kelas.

"Ibu Epon ngasih tahu (tidak naik kelas) bahasanya bagus, dia bilang usia Dedi masih enam tahun nanti kalau naik kelas enggak bisa ikutin pelajaran. Padahal mah memang saya bego," ucap dia.

Dedi mengaku, posisinya saat ini tidak lepas dari peran dan bimbingan guru-guru di sekolah dasarnya. "Bila saat itu saya naik kelas, saya tidak bisa seperti ini, berkat Ibu Epon lah saya bisa seperti ini," kata dia.

Hingga saat ini, Dedi mengaku masih terus menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan guru-gurunya termasuk Ibu Epon. Bahkan, dia mengajak Ibu Epon untuk umrah bersama pada Mei lalu.

"Peran guru sangatlah besar, sehingga saya hadiahi umrah guru-guru saya," kata Dedi Mulyadi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya