Liputan6.com, Jakarta - Genap sebulan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memimpin Jakarta. Selangkah demi selangkah coba membenahi Jakarta.
Mulai dari soal Upah Minimum Propinsi (UMP), hingga pembatalan pembatasan kendaraan di jalan protokol.
Pro dan kontra adalah hal biasa dalam sebuah kebijakan publik. Namun yang justru menggelitik tentu soal bengkaknya anggaran belanja DKI Jakarta yang naik Rp 7 triliun. Dari semula Rp 70 triliun menjadi Rp 77 trilun.
Advertisement
Yang tak kalah menarik tentu soal pendanaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang naik 12 kali lipat lebih. Dari Rp 2,35 miliar menjadi 28,99 miliar. Sang gubernur tentu punya alasan.
Tak sedikit yang yang ragu, tapi banyak pula yang percaya. Misalnya saja dana renovasi kolam di gedung DPRD DKI yang mencapai Rp 620 juta, hingga anggaran membasmi tikus dan kecoa di Balai Kota dan rumah dinas gubernur-wakil gubernur yang mencapai Rp 266 juta.
Tim gubernur untuk Percepatan Pembangunan meliputi 5 bidang. Di antaranya bidang percepatan pembangungan, pengolaan pesisir Jakarta, pembangunan ekonomi & penataasn kota, bidang harmonisasi regulasi dan bidang pencegahan korupsi.
Lalu bagaimana masyarakat melihat hal ini? simak selengkapnya Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (26/11/2017) dalam tautan video di atas.