Bolehkah Sholat Tanpa Sajadah, Apakah Sah? Simak Kata Buya Yahya

Buya Yahya menegaskan bahwa memahami kemudahan dalam ibadah adalah bagian dari kepahaman agama yang baik. “Sholatlah di sawah, sholatlah di perjalanan, biarpun tidak ada masjid,” pesannya. Ini adalah bentuk kemudahan yang Allah berikan bagi umat Islam.

oleh Liputan6.com Diperbarui 24 Feb 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 14:30 WIB
Pengasuh LPD Al Bhajah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)
Pengasuh LPD Al Bhajah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sholat merupakan kewajiban setiap Muslim yang harus dilakukan dalam berbagai keadaan. Dalam Islam, kemudahan dalam menjalankan ibadah sangat ditekankan, termasuk dalam hal tempat sholat. Tidak adanya sajadah bukanlah penghalang untuk menunaikan sholat, sebagaimana dijelaskan oleh KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa bumi Allah ini suci, sehingga sholat bisa dilakukan di mana saja, baik di padang pasir, padang rumput, maupun tempat lain yang bersih. “Anda bisa sholat di mana pun tanpa sajadah sebab bumi Allah itu suci,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan dalam ibadah harus dipahami dengan baik oleh setiap Muslim.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa sajadah bukanlah syarat sah dalam sholat. Tidak menggunakan sajadah tetap menjadikan sholat sah selama tempat yang digunakan tidak terkena najis.

“Kotor bukan berarti najis, najis itu terbatas hanya ada tujuh saja,” jelasnya seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @NgajiVIP.

Najis dalam Islam memiliki batasan yang jelas, di antaranya adalah kotoran manusia dan air kencing. Oleh karena itu, tempat seperti sawah atau lumpur yang tidak terkena najis tetap dapat digunakan untuk sholat. “Siapa yang kencing di situ? Kan enggak ada. Jadi di sawah atau lumpur tidak najis, petani yang ke sawah bisa tetap sholat,” tambahnya.

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak meninggalkan sholat hanya karena tidak menemukan tempat yang dianggap ideal. Selama tempat tersebut bersih dan tidak dalam keadaan najis, maka sholat tetap bisa dilakukan tanpa ragu.

Sholat yang dilakukan di berbagai tempat, termasuk di perjalanan, memiliki keutamaan yang besar. Dalam Islam, orang yang tetap menjaga sholat di tengah kesibukan akan mendapatkan 50 keutamaan. “Anda dapatkan 50 keutamaan, lima mudraajat diangkat derajatnya, dan diikuti malaikat,” jelas Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Petani Sholat di Sawah Tanpa Sajadah Boleh?

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)... Selengkapnya

Maka dari itu, setiap Muslim seharusnya tidak menjadikan alasan tempat sebagai penghalang untuk menunaikan sholat. Bahkan jika sedang dalam perjalanan atau petani di sawah, selama tempatnya tidak terkena najis dan diizinkan untuk digunakan, sholat tetap harus didirikan.

Dalam praktiknya, banyak orang yang ragu untuk sholat di tempat selain masjid atau mushola. Padahal, Islam memberikan kelonggaran yang sangat luas dalam hal ini. Sholat di tempat terbuka tetap sah selama memenuhi syarat-syarat tertentu.

Bahkan di tengah perjalanan, sholat tetap bisa dilakukan asalkan tempat yang dipilih tidak melanggar hak orang lain. “Kalau tempatnya orang lain, minta izin,” tegas Buya Yahya. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam juga diajarkan adab dalam menggunakan tempat untuk beribadah.

Sikap ragu-ragu terhadap kebersihan suatu tempat sering kali membuat seseorang menunda atau bahkan meninggalkan sholat. Padahal, jika tempat tersebut tidak terkena najis, tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan sholat.

Buya Yahya mengingatkan bahwa jangan sampai seseorang meninggalkan sholat hanya karena merasa tempatnya tidak layak. Sebab, Islam telah memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah, termasuk dalam hal lokasi sholat.

Ada anggapan bahwa sholat hanya sah jika dilakukan di atas sajadah. Padahal, hal tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dalam syariat. Islam tidak mewajibkan penggunaan sajadah selama tempat yang digunakan untuk sholat suci dari najis.

Pemahaman ini sangat penting untuk diketahui agar tidak ada lagi umat Islam yang menunda sholat hanya karena tidak memiliki sajadah. Kesucian bumi Allah cukup untuk menjadi dasar dalam melaksanakan sholat di mana pun.

Kemudahan Ibadah Bentuk Kasih Sayang Allah SWT

Amalan Ramadhan
ilustrasi sholat / Sumber: iStockphoto... Selengkapnya

Kemudahan dalam sholat ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya. Islam tidak mempersulit ibadah, melainkan justru memberikan banyak keringanan agar sholat tetap bisa dilaksanakan di berbagai kondisi.

Bahkan ketika seseorang berada di tempat yang tidak memiliki masjid atau mushola, ia tetap diperbolehkan sholat di tempat umum yang bersih dan diizinkan. Tidak ada syarat yang mengharuskan sholat dilakukan di tempat tertentu saja.

Islam menekankan bahwa menjaga sholat lebih utama daripada mencari tempat yang sempurna. Allah telah memberikan kebebasan kepada hambanya untuk sholat di mana saja selama tempat tersebut layak dan tidak mengandung najis.

Kelonggaran dalam sholat ini juga menjadi bukti bahwa Islam bukanlah agama yang memberatkan. Justru, Islam memberikan kemudahan bagi umatnya agar tetap bisa menjalankan ibadah dalam kondisi apa pun.

Keutamaan sholat di berbagai tempat yang bersih juga didukung oleh keberkahan yang diberikan oleh malaikat. Orang yang tetap menjaga sholat akan diangkat derajatnya dan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.

Sebagai umat Islam, memahami aturan tentang tempat sholat ini sangat penting agar tidak terjebak dalam ketakutan yang berlebihan. Islam tidak pernah menyulitkan hambanya dalam menjalankan ibadah wajib seperti sholat.

Dengan pemahaman yang benar, umat Islam tidak akan lagi mencari alasan untuk meninggalkan sholat. Bahkan dalam kondisi sulit, sholat tetap harus didirikan karena merupakan kewajiban utama dalam Islam.

Sholat di mana saja yang bersih dan tidak najis merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, jangan pernah menunda sholat hanya karena tidak ada sajadah atau tempat khusus untuk beribadah.

Buya Yahya menegaskan bahwa memahami kemudahan dalam ibadah adalah bagian dari kepahaman agama yang baik. “Sholatlah di sawah, sholatlah di perjalanan, biarpun tidak ada masjid,” pesannya. Ini adalah bentuk kemudahan yang Allah berikan bagi umat Islam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya