Pendekar Budaya di Pinggir Ibu Kota

Silat menjadi tradisi yang masih tersimpan di Bekasi dan tak sekadar bela diri, tapi jati diri.

oleh Mevi Linawati diperbarui 27 Nov 2017, 05:31 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 05:31 WIB

Liputan6.com, Bekasi - Cepat dan bertenaga. Itulah jurus silat yang diterapkan di Padepokan Pencak Silat Pusaka Muda Bekasi, Jawa Barat. Menyelaraskan kecerdasan dan gerakan untuk bertahan dan melumpuhkan lawan.

Silat menjadi tradisi yang masih tersimpan di Bekasi. Tak sekadar bela diri, tapi silat adalah jati diri. Berpadu dengan rampak gendang khas Jawa Barat, silat menjadi seni gerak penuh keindahan. Bekasi menyimpan seni tradisi yang terus dijaga.

Mustika Jaya merupakan sebuah kecamatan di Bekasi. Di zona penyangga Ibu Kota yang terus bertumbuh ini, lahan-lahan sudah beralih fungsi. Penduduk baru berdatangan dan areal pemukiman pun kian merebak. Namun, tradisi yang tersimpan di Mustika Jaya tetap terjaga.

Deni Saefulah Hidayatulah (29) yang kerap disapa Bang Djiung menjadi motor penjaga tradisi di Mustika Jaya. Djiung mengarahkan generasi muda Mustika Jaya melalui seni bela diri pencak silat untuk melestarikan nilai-nilai kearifan nilai-nilai budaya lokal.

Meski dikepung kawasan industri, semangat gotong royong masih kuat di Mustika Jaya. Arus modernisasi dan urbanisasi tak mungkin dibendung, namun bukan berarti melupakan akar budaya cermin jati diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya