Kenapa Janur Kental Digunakan dalam Upacara Adat Pernikahan Jawa?

Makna janur kuning dalam pernikahan Jawa tak sekadar hiasan, tapi sarat doa, simbol cahaya, dan filosofi luhur.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 11 Apr 2025, 09:56 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 09:56 WIB
janur kuning adalah
janur kuning ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Saat menghadiri pernikahan adat Jawa, tak jarang kita melihat janur kuning tertancap gagah di depan pintu masuk lokasi acara. Hiasan ini tampak sederhana, namun memiliki makna yang jauh lebih dalam dibanding sekadar dekorasi. Warna kuning keputihan dari daun kelapa muda itu menjadi bagian tak terpisahkan dari prosesi sakral pernikahan di berbagai daerah di Indonesia, terutama Jawa.

Janur kuning bukanlah elemen sembarangan. Di balik bentuknya yang khas dan penggunaannya yang meluas, tersimpan nilai-nilai filosofis yang sarat doa dan harapan. Banyak masyarakat Jawa percaya bahwa kehadiran janur dalam resepsi adalah simbol keagungan, perlindungan, hingga petunjuk jalan hidup bagi kedua mempelai.

Dari asal-usul nama, bahan pembuat, hingga cara pemasangan dan peran dalam berbagai prosesi adat, janur kuning adalah lambang kearifan lokal yang diwariskan lintas generasi. Berikut penjabaran lengkap mengenai filosofi dan fungsi janur kuning dalam tradisi pernikahan adat Jawa.

 

Asal-Usul dan Makna Filosofis Janur Kuning

Janur kuning berasal dari daun kelapa muda yang berwarna kuning keputihan. Dalam bahasa Jawa, kata "janur" dipercaya sebagai turunan dari frasa "sejatining nur", yang bermakna cahaya sejati atau cahaya Ilahi. Makna ini kemudian menjadi simbol spiritual bagi mempelai yang hendak memulai kehidupan baru.

Dikutip dari Jurnal Shautuna, filosofi janur berkaitan erat dengan cita-cita mulia menuju kehidupan yang bercahaya, bersih, dan penuh ketulusan. Janur yang dipasang bermakna sebagai simbol doa agar pengantin diberi penerangan dan petunjuk dalam rumah tangganya.

Makna warna kuning juga mendalam. Dalam tradisi Jawa, kuning berarti "sabda dadi" atau harapan agar semua niat baik bisa terkabul. Warna keputihan melambangkan kesucian cinta dan doa agar kasih antara pengantin tetap muda seperti janur.

 

Fungsi Janur Kuning dalam Upacara Pernikahan

Janur kuning tidak hanya menjadi simbol spiritual, tapi juga penanda visual. Ia berfungsi sebagai pemberitahuan adanya acara pernikahan atau "nganten" kepada masyarakat sekitar. Penempatan janur di depan rumah atau gedung adalah cara tradisional yang tetap relevan hingga sekarang.

Tak hanya itu, janur kuning juga menjadi bagian dari dekorasi utama pernikahan. Salah satunya adalah kembar mayang—sepasang janur yang dirangkai menyerupai menara dan ditempatkan di pelaminan. Kembar mayang melambangkan keseimbangan dan penyatuan dua jiwa.

Fungsi lainnya adalah penolak bala secara simbolik. Kehadiran janur dipercaya bisa menyingkirkan energi negatif, sekaligus menjadi representasi doa agar prosesi berjalan lancar tanpa gangguan apa pun.

 

Ragam Bentuk dan Dekorasi Janur dalam Resepsi

Dalam praktiknya, janur kuning dirangkai dalam berbagai bentuk artistik. Yang paling umum adalah gapura janur, yang dipasang di pintu masuk dan menjadi simbol gerbang menuju kehidupan baru. Bentuk lain adalah umbul-umbul, sebagai penunjuk arah dan penanda lokasi resepsi.

Ada pula bleketepe, anyaman janur berbentuk persegi panjang yang diletakkan di atas pintu. Ini dianggap sebagai pelindung bagi kedua mempelai dan para tamu. Kombinasi hiasan ini menciptakan nuansa sakral sekaligus memperindah suasana pesta adat.

Tak hanya di Jawa, hiasan janur juga ditemukan di Bali (dengan istilah penjor) dan Sunda. Di Bali, penjor memiliki bentuk yang lebih tinggi dan mewah. Sementara di Sunda, desain janur cenderung sederhana namun tetap menyimpan nilai adat yang dalam.

 

Proses Pembuatan dan Tradisi di Baliknya

Pembuatan janur kuning memiliki aturan tersendiri. Biasanya, daun tidak boleh digunting sembarangan. Ia harus disuwir sebagai bentuk harapan agar pasangan kuat menghadapi cobaan rumah tangga. Daun yang digunakan pun harus masih muda dan segar.

Tradisi ini umumnya dilakukan sehari sebelum resepsi, sering kali melibatkan gotong royong dari tetangga dan keluarga. Aktivitas bersama ini mempererat tali persaudaraan sekaligus menjaga kelestarian budaya lokal.

Ada pula ritual doa sebelum pemasangan janur, seperti memohon restu kepada sesepuh atau leluhur. Dengan demikian, janur kuning tak hanya menjadi dekorasi, melainkan juga sarana spiritual dalam menyambut kehidupan rumah tangga yang sakral.

 

Mitos, Fakta, dan Perkembangan Modern

Seiring waktu, muncul banyak mitos seputar janur. Salah satunya: jika janur layu sebelum acara berakhir, maka pernikahan tidak akan langgeng. Mitos lainnya menyebut bahwa merusak janur bisa mendatangkan sial. Namun, pakar budaya menyatakan bahwa ini lebih kepada penghormatan terhadap simbol, bukan takhayul.

Faktanya, layunya janur lebih dipengaruhi cuaca dan kualitas daun. Nilai janur terletak pada simbol doa dan estetika, bukan unsur magis. Dalam perkembangan modern, janur tetap digunakan—bahkan hadir dalam versi sintetis atau dipadukan dengan dekorasi seperti lampu dan bunga.

Meski ada modernisasi, sebagian besar pengantin masih memilih janur asli. Ini dilakukan demi menjaga makna tradisi serta menghadirkan kesan sakral yang tidak tergantikan oleh elemen modern apa pun.

 

Pertanyaan Populer (People Also Ask)

Apa arti janur kuning dalam pernikahan Jawa?

Janur kuning melambangkan doa, kesucian, dan cahaya Ilahi bagi pasangan pengantin.

Mengapa janur kuning ditempatkan di depan rumah saat pernikahan?

Sebagai penanda adanya acara pernikahan dan simbol penyambutan tamu.

Apa fungsi kembar mayang dalam resepsi Jawa?

Kembar mayang melambangkan penyatuan dua jiwa dan perlambang keberkahan.

Apakah janur kuning wajib dalam pernikahan Jawa?

Secara adat, banyak masyarakat Jawa menganggapnya wajib untuk kelengkapan prosesi.

Bagaimana cara membuat janur kuning?

Janur dipilih dari daun muda, disuwir, lalu dirangkai secara tradisional dengan bentuk simbolis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya