Alamat Penerima Hibah Himpunan Guru PAUD Salah, Ini Kata Anies

Anies mengalokasikan dana hibah untuk himpunan guru PAUD di APBD 2018 sebesar Rp 40,2 miliar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Nov 2017, 11:48 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 11:48 WIB
Anies Sampaikan Pemaparan di Hadapan Lurah dan Camat se-DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat tiba untuk menyampaikan pidato dalam acara Pengarahan Gubernur dan Wakil Gubernur kepada walikota/bupati, camat dan lurah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berterima kasih pada DPRD atas lancarnya pembahasan Rancangan APBD DKI 2018. Pembahasan RAPBD DKI dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) telah selesai pada Selasa kemarin dengan nilai sebesar Rp 77,11 triliun.

"Alhamdulillah APBD sudah disepakati dan kami terimakasih sekali pada seluruh jajaran dan apresiasi pada ketua DPRD, pada ketua fraksi, ketua Banggar yang sudah mempermudah masalah ini," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Anies lantas mencontohkan lolosnya anggaran hibah untuk Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Rp 40,2 miliar. Hibah tersebut sempat jadi sorotan karena alamat calon penerima hibah salah.

“Ini soal keberpihakan. Pendidik PAUD tidak pernah dapat hibah, ini pertama kali. Di seluruh Indonesia yang namanya kantor itu pinjam, bahkan kantor itu biasanya numpang ke ketua, sekretaris," kata Anies.

Dengan adanya hibah, maka menurut Anies setiap guru PAUD akan diberi honor Rp 500.000 per bulan dan akan diberikan kepada guru-guru di 6.700 PAUD di Jakarta.

"Kami berpihak kepada mereka yang selama ini dimarjinalkan, tidak dapat perhatian. Itu kita tunjukkan dengan memberikan hibah jumlahnya Rp 500 ribu perguru," ucapnya.

Kantor Numpang

Mantan Mendikbud itu mengaku prihatin dengan nasib guru PAUD yang tidak pernah diperhatikan pemerintah.

"Kalau dilihat kasihan enggak sih guru-guru PAUD itu selama ini? Enggak dikasih apa-apa?," kata dia.

Anies juga tak mau mempermasalahkan kurangnya verifikasi alamat kantor penerima hibah PAUD. Sebab, menurutnya selama ini PAUD menang tak memiliki kantor.

"Mereka itu selalu numpang, jadi sekretariatnya selalu numpang. Jadi bukan hal yang aneh-aneh," ucapnya.

"Alhamdulilah ini adalah tangan Tuhan kepada bangsa Indonesia betapa guru PAUD tak pernah diperhatikan bahkan kantornya lokasinya pinjam," tandas Anies.

Saksikan video di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya