Liputan6.com, Bogor - Polisi menggerebek sebuah gudang tempat pengoplosan beras miskin (raskin) di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (30/11/2017). Saat digerebek, para pelaku sedang asyik mengoplos beras Bulog bersubsidi dengan beras premium di Kampung Cimaja, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap pengoplos beras dan pemilik gudang, Rusmana, serta Dian Milardi pemilik beras. Selain itu, polisi juga menyita sebanyak 10 ton beras yang telah dicampur.
Kapolsek Warungkondang, Kompol Agus Sutisna Bunyamin mengatakan, pihaknya menggerebek gudang tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat, bahwa ada penyimpangan distribusi beras subsidi yang didistribusikan ke wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Advertisement
Beras oplosan antara raskin dengan beras berkualitas ini dijual ke pasaran sebagai beras premium dengan merek beras Slyp Super LG Cianjur ukuran 25 Kg dan 50 kilogram.
"Setelah dioplos sedemikian rupa, lalu dikemas sedemikian rupa lalu dijual," kata Agus.
Â
Beras dari Sukabumi
Menurutnya, beras tersebut seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Namun faktanya, beras tersebut dicampur dengan beras premium untuk dijual kembali.
"Dari pengakuan para pelaku beras itu di dapat dari Sukabumi," kata Agus.
Polisi tengah mengembangkan dan mengungkap kasus jaringan beras oplosan tersebut.
"Kami juga sedang memeriksa kelima pelaku untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka," pungkas Agus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement