Mensos Santuni Keluarga Korban Banjir Pacitan Rp 15 Juta

Khofifah mengucapkan bela sungkawa kepada kelurga korban banjir bandang di Pacitan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Des 2017, 22:19 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 22:19 WIB
Dian Kurniawan/Liputan6.com
Mensos Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi banjir Pacitan.

 

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bela sungkawa kepada kelurga korban banjir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Mensos memastikan seluruh ahli waris korban memperoleh santunan kematian. Baik korban meninggal yang telah ditemukan maupun yang masih berstatus hilang.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan menghadapi cobaan dari Allah," ujar Khofifah saat penyerahan santunan kematian di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat (1/12/2017).

Mensos juga meninjau titik lokasi banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Arjosari, Pacitan. Diungkapkan, hingga saat ini dari 20 korban yang hilang, baru 10 orang yang diketemukan. Sisanya masih dalam tahap pencarian.

Kepada ahli waris korban meninggal, lanjut Mensos, diberikan masing-masing Rp 15 juta beserta paket sembako. Sehingga total santunan yang diberikan yaitu Rp 150 juta.

"Karena baru 10 jenazah yang ditemukan, maka santunan kematian baru diberikan kepada 10 orang ahli waris. Sisanya, menyusul setelah jenazah ditemukan," kata Khofifah.

Kementerian Sosial juga memberikan bantuan logistik sesaat setelah banjir bandang dan tanah longsor senilai Rp132,6 juta.

Bantuan tersebut berupa lauk pauk siap saji. Sementara untuk membantu warga dalam upaya pembersihan sisa banjir, Kemensos memberikan peralatan kebersihan lingkungan senilai lebih dari Rp1,073 miliar. Dengan demikian total bantuan Rp 1,356 miliar.

20 Orang Meninggal

Seperti diketahui, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka menyebabkan sejumlah daerah termasuk Pacitan diterjang banjir, longsor dan puting beliung.

Sedikitnya, 20 orang meninggal dunia akibat terjangan bencana alam di Kabupaten Pacitan. Ke-20 korban tewas itu terdiri dari 14 orang yang dikabarkan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Pacitan, serta 6 orang akibat hanyut terbawa banjir.

Mensos menambahkan, hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terus terjadi di tengah perubahan cuaca ekstrem saat ini. Oleh karena itu, Ia menghimbau masyarakat dan seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan.

"Mari jadikan musibah ini sebagai peringatan dini bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana," ujar Khofifah.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya