Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta agar kader Partai Golkar yang selama ini menolak pencalonan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto bersikap konsisiten.
Ace menyarankan agar kader-kader partai sebaiknya fokus akan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
Baca Juga
"Sikap kita pasca-penolakan Pak Aziz Syamsuddin, mungkin baiknya fokus ke Munaslub," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, seharusnya penunjukan pengganti Setya Novanto sebagai pimpinan DPR dapat dibicarakan setelah terselenggaranya Munaslub. Sehingga, persoalan itu dapat diserahkan kepada kepemimpinan baru di partai berlambang pohon beringin.
Ace mengharapkan nantinya terdapat sosok baru sebagai Ketua DPR yang bersih dari hukum dan berkompeten.
"Potensi masalah hukum harus dihindarkan, agar bisa kembalikan marwah DPR sebagai lembaga yang terhormat," jelas Ace.
Dinilai Sewenang-wenang
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, sebagian besar anggota Fraksi Golkar di DPR menandatangani ketidaksetujuan pergantian pemimpin DPR ke Aziz Syamsuddin.
Dia menilai perubahan pucuk pemimpin DPR diwarnai kesewenang-wenangan. Sebanyak 60 anggota DPR Golkar sudah menolak.
"Sudah lebih dari setengah, kita ada 91 orang yang berhalangan enam orang. Sebanyak 60 orang saya kira sudah cukup," kata Fadel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 11 Desember 2017.
Polemik pergantian Ketua DPR merupakan imbas surat Setya Novanto. Dia mengajukan pengunduran diri dan menunjuk politikus Golkar Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya. Penunjukan Aziz Syamsuddin dinilai tidak sesuai mekanisme Partai Golkar.
"Golkar ini partai besar, kita mau prosesnya dilaksanakan dengan baik, dapat dipertanggung jawabkan, accountable, jangan serta-merta seperti ini, malu," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement