Liputan6.com, Jakarta - Jajaran petinggi TNI Polri berkumpul. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KSAD Jenderal Mulyono, dan KSAL Laksamana Ade Supandi.
Para perwira bintang empat itu unjuk keberanian temu sapa antimainstream. Kejar-kejaran naik jet tempur Sukhoi dari langit Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Hadi yang masih merangkap jabatan sebagai KSAU memimpin penerbangan. Buat dia, naik pesawat tempur sudah biasa. Tapi beda hal dengan tiga rekannya itu.
Advertisement
Pengalaman terbang itu sengaja diberikan Hadi sebelum menyematkan Brevet Kehormatan Penerbang kepada Tito, Mulyono, dan Ade, hari ini Rabu (20/12/2017). Memang sudah menjadi prosedur pemberian Wings TNI AU, harus menjajal dulu sensasi bermanuver di udara.
Para bintang empat terbang dengan urutan Hadi, Tito, Mulyono, Ade. Mereka take off sekitar pukul 10.15 WIB dan dibawa ke ketinggian 25 ribu kaki. Secara runut, sukhoi 07, 09, 10, dan 11.
Di langit Indonesia, Hadi baru mulai mengambil alih kendali kepemimpinan dengan mengendarai sendiri pesawatnya lewat kursi belakang. Jajaran perwira mengekor dan tentu saja tetap dipilotkan.
Empat pesawat membentuk formasi Right Echelon. Panglima TNI membawa Kapolri, KSAD, dan KSAL dan membiarkan mereka merasakan sensasi handling pesawat Sukhoi. Hanya itu yang dicicipi. Cuaca kurang mendukung sehingga formasi lainnya tidak jadi dilakukan.
"Rencananya ada exercise two vs two, dua lawan dua," ujar Hadi.
Dia berharap, pengalaman itu akan terus diingat. Apalagi ada kejutan pendaratan menggunakan dragchute atau pengereman parasut. Hadiah itu dinilai berhasil. Tito, Mulyono, dan Ade kaget.
"Kita tadi terbang dengan pesawat Sukhoi ya tujuannya memberikan Kapolri, KSAD, dan KSAL exercise," kata Hadi.
Selama 30 menit para bintang empat itu berkeliling di langit. Mereka mendarat sekitar pukul 09.50 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma.
Â
30 Menit Membekas Tahunan
Kapolri Jendral Tito Karnavian menyatakan, waktu setengah jam di langit itu memberi arti tahunan baginya, bahkan seumur hidup. Pusing sedikit jadi penanda bahwa dia bisa pamer sudah pernah naik pesawat Sukhoi.
"Ini saya merasa sangat beruntung. Kalau tidak jadi Kapolri mungkin nggak bakal naik sukhoi," beber Tito.
Mudah-mudahan, lanjut Tito, pertemuan tersebut membawa contoh baik bagi jajaran TNI Polri. Tetap solid sampai ke bawah di mana pun tepatnya. Darat, laut, dan udara.
"Kebersamaan ini, 30 menit ini, juga akan mewarnai di jajaran TNI Polri untuk kompak di masa mendatang," Tito menandaskan.
Advertisement
Sinergitas TNI-Polri
Hadi menyampaikan, momen pemberian brevet ini merupakan bagian dari sinergitas TNI-Polri. Kerja sama tersebut diharapkan dapat terus menurun hingga ke tingkat paling bawah sekalipun.
"Ini soliditas TNI Polri yang kita bina, kita pertahankan, dan akan semakin kuat," jelas dia.
Sebelum penyematan, mereka berempat melakukan penerbangan menggunakan pesawat Sukhoi TS-3007. Ada empat pesawat tempur yang disediakan untuk dinaiki.
Hadi naik ke pesawat sukhoi 07. Sementara Tito di pesawat dengan nomor 09. Disusul KSAD Jenderal Mulyono di pesawat sukhoi 10 dan KSAL Laksamana Ade Supandi di nomor 11.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: