JK: Golkar Harus Lebih Demokratis untuk Cegah Konflik

Airlangga Hartarto merupakan Ketua Umum Golkar ke lima dalam 3,5 tahun terakhir.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Des 2017, 08:09 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 08:09 WIB
Didampingi Airlangga, Wapres Jusuf Kalla Hadiri Penutupan Munaslub Partai Golkar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri penutupan Munaslub Golkar di Jakarta, Rabu (20/12). Jusuf Kalla mengenakan batik berwarna emas saat menghadiri acara tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meminta Partai Golkar menjadi lebih demokratis ke depan. Pria yang juga Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menilai hal itu merupakan kunci partai beringin untuk merebut kekuatan politik.

"Syaratnya Golkar harus lebih demokratis dibanding partai lain," ucap JK dalam penutupan Munaslub Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Desember 2017.

Ia berpendapat demokratisasi juga menjadi cara jitu menghindari konflik di internal partai. Bila hal itu dilakukan, menurut JK, Golkar tidak perlu melakukan pergantian ketua umum di tengah masa jabatan lagi.

"Agar tidak perlu lagi ketua keenam dalam lima tahun (terakhir)," ungkap JK.

Golkar sendiri baru resmi menunjuk Airlangga Hartarto sebagai ketua umum baru. Airlangga merupakan ketua umum kelima dalam 3,5 tahun terakhir.

Ia mengingatkan usia Golkar sudah lebih dari 50 tahun. Para pendiri Golkar, kata JK, kini sudah tidak ada lagi.

Karena itu, ia meminta kader Golkar menjaga warisan pendiri partai dengan sistem internal yang baik.

"Beda dengan partai yang pendirinya masih ada, biasanya orang taat dengan pendiri itu. Kita tidak ada lagi di sini. Yang duduk di sini merasa dia mendirikan partai," tutur JK.

Jaga Warisan

20160125-Penutupan Rapimnas Golkar-Jakarta-Angga Yuniar
Wapres Jusuf Kalla saat menutup Rapimnas Partai Golkar 2016, Jakarta, Senin (25/1/2016). Salah satu hasil Rapimnas adalah akan diselenggarakannya Munaslub Golkar 2016 (Liputan6.com/Angga Yuniar)

JK sendiri merasa prihatin dengan kondisi Golkar kala didera masalah. Menurut dia, kepedulian itu merupakan hal wajar, mengingat JK pernah menjadi Ketua Umum Golkar.

Ia berharap perasaan yang sama tertanam pada kader lain. "Itulah harapan kita semua, agar semua punya hak yang sama," katanya.

JK berharap Golkar tidak lagi tersandera konflik internal. Konflik hanya akan merugikan Golkar.

Baginya, tidak hanya ongkos materialnya, konflik internal juga besar ongkos politiknya.

"Ongkos politiknya menurunnya kredibilitas dan keterpilihan masyarakat kepada Golkar," tandas JK.

Falsafah Golkar

Wapres Jusuf Kalla menghadiri acara Munaslub Partai Golkar
Wapres Jusuf Kalla menghadiri acara Munaslub Partai Golkar (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Pada kesempatan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengingatkan bahwa setiap partai memiliki falsafah. Begitu juga Partai Golkar.

"Salah satu falsafah hidup Golkar adalah selalu berada di dalam pemerintahan," ucap JK dalam penutupan Munaslub Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu.

Dia berharap, pada pemilu mendatang Golkar bisa menjadi pemenang. Di mana setiap pemenang selalu berada di pemerintahan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya