2 Hari Terapung Dilautan, 134 Imigran Gelap Libya Berhasil Diselamatkan

Para imigran gelap ini melarikan diri dari Kota Sabaratah Libya pada 25 Desember 2017 sebelum akhirnya diselamatkan pada 26 Desember 2017

oleh Liputan6 diperbarui 29 Des 2017, 05:21 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 05:21 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 134 imigran asal Libya diselamatkan LSM asal Spanyol Proaktiva Open Arms setelah terombang-ambing di lautan 40 km dari bibir pantai.

Para imigran gelap ini melarikan diri dari Kota Sabaratah Libya pada 25 Desember 2017 sebelum akhirnya diselamatkan pada 26 Desember 2017. Berita ini mengawali Jendela Dunia dalam Liputan6 Malam SCTV, Jumat (29/12/2017).

Mereka yang berencana menggapai Eropa dengan perahu karet dalam kondisi gelap gulita termasuk 36 anak-anak dengan 24 diantaranya tanpa didampingi orang dewasa. Proses penyelamatan akhirnya membawa mereka ke Malta.

Sementara itu, di Amerika Serikat, polisi wilayah New York Amerika Serikat bekerja keras untuk mengungkap misteri kematian dua perempuan beserta dua anak yang ditemukan tewas di sebuah sungai di depan apartemen di wilayah Troy 257 KM Selatan Kota New York sehari setelah natal.

Penyidik masih kesulitan menemukan bukti-bukti termasuk mengidentifikasi identitas para korban dan bagaimana mereka dihabisi nyawanya.

Sejauh ini baru diketahui korban adalah bocah lelaki 11 tahun dan perempuan lima tahun. Sementara sang ibu berusia 36 tahun.

Sementara itu, kan terbesar dari Danau Beku Chagan di Provinsi Jillin Timur Laut Cina terjual dalam lelang dan memecahkan rekor harga senilai lebih dari 918 ribu yuan atau setara dengan lebih dari Rp 1, 82 miliar.

Ikan yang dipercayai sebagai simbol panen dan kekayaan ini dibeli oleh seorang pengusaha real estate. Acara dihadiri sekitar 100 ribu pengunjung yang turut menarikan tarian untuk para dewa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya