Srikandi Stunt Rider dari Tasikmalaya

Freestyle memang merupakan olehraga ekstrem namun bukan hanya milik kaum pria.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Jan 2018, 07:13 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 07:13 WIB

Liputan6.com, Tasikmalaya - Memacu motor dengan gaya bebas, meliuk, dan menari di atas kuda besi. Sang joki harus piawai menunggang motor dengan trik yang aduhai. Olahraga ini membutuhkan ketangkasan dan konsentrasi, lengah sedikit celaka menanti. Inilah Stunt Riding.

Atraksi sotor atau Stunt Riding mulai berkembang di Indonesia sejak awal 2000-an. Kini, pelan-pelan olahraga yang tergolong ekstrem ini mulai diminati. Guna menunjang performa yang memukau, kondisi motor harus diperhatikan.

Sebelum beraksi seorang stunt rider harus memastikan motornya benar-benar prima. Freestyle memang merupakan olahraga ekstrem namun bukan hanya milik kaum pria.

Lina Maulany, wanita yang akrab dipangil Nadije ini, salah satunya. Gadis asal Tasikmalaya ini sudah empat tahun menggeluti olahraga stunt riding. Trengginas di atas motor, berbanding terbalik dalam keseharian.
.
Gadis berusia 19 tahun ini tak dapat lepas dari dunia otomotif. suara nyaring knalpot motor menggema dari pinggir kota. Menjelang senja, waktunya Nadije berlatih dengan teman-temannya. Dua hingga tiga jam para stunt rider ini beradu aksi.

Momen mengasah mental dan mempertontonkan trik terbaru. Berkumpul, berbagi obrolan seputar roda dua. Bertukar pengalaman dan ajang evaluasi. Malam tiba, namun belum waktunya ke peraduan. Belum hilang lelah saat berlatih, Nadije menempa fisik demi menjaga kebugaran.

Sesi latihan kali ini berguna untuk menguatkan otot tangan, kaki, dan paha. Sumber inspirasi bisa datang dari mana saja. Seperti siang itu, Nadije menambah referensi trik demi trik akrobatik dari media sosial. Belajar dan belajar tanpa pernah merasa puas.

Prinsip inilah yang dipegang seorang freestyler, termasuk Nadije. Kepiawaian Sarah Lezito melibas beragam aksi ekstrem mengundang decak kagum. stunt rider wanita asal Perancis inilah yang jadi role-model buat Nadije.

Yanto Oreanto menjadi kawan setia dalam menggali potensi. Lelaki paruh baya ini ayah, sekaligus pelatih yang membimbing Nadije selama ini. Beraksi di atas kuda besi jelas bukan perkara mudah. Dianggap sebelah mata karena dirinya wanita, Nadije menjawabnya dengan sederet gelar juara.

Nyali memang penting, namun juga perlu perhitungan matang, tanpa mengesampingkan faktor keselamatan. Berkawan raungan knalpot, berakrobat sembari adu kuat dengan tenaga motor 250 CC. Berjuang tanpa kenal lelah, Nadije menyulam asa menembus level dunia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya