Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, Kementerian Kehutanan RI (Kemenhut) membagikan momen langka munculnya seekor macan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Dalam tayangan singkat yang diunggah di akun Instagram @kemenhut dan @btn_tanjungputing, tampak hewan serupa kucing itu tengah berjalan santai di kawasan hutan.
Usut punya usut, hewan bertotol dan berwarna loreng itu merupakan seekor macan dahan yang keberadaannya mulai langka. Hewan tersebut juga dilindungi, sehingga tidak untuk dipelihara ataupun diburu. Saat tertangkap kamera petugas konservasi, tampak wajahnya melihat ke arah kamera lalu melanjutkan perjalanan.
Ada berbagai cerita menarik tentang hewan ini, di mana dirinya termasuk golongan spesies predator terbesar dan jjuga sangat jarang menampakkan diri. Penemuan ini turut menjadi angin segar bagi kelangsungan konservasi satwa liar di Indonesia. Lantas bagaimana fakta tentang macan dahan yang tertangkap kamera pengawas satwa itu? Simak informasinya berikut, dirangkum Liputan6, Senin (10/3).
Advertisement
Macan Dahan Kalimantan, Spesies Langka yang Jarang Terlihat
Macan dahan Kalimantan merupakan salah satu subspesies macan dahan yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan, memiliki perbedaan signifikan dengan macan dahan Sumatra dalam ukuran tubuh yang lebih kecil namun dengan taring dan ekor yang lebih panjang, menjadikannya pemanjat ulung di hutan tropis yang lebat.
Meskipun memiliki peran sebagai predator utama di ekosistem hutan, macan dahan Kalimantan sangat jarang terlihat oleh manusia karena sifatnya yang pemalu dan aktif di malam hari, sehingga penelitian terhadap perilaku dan populasinya masih sangat terbatas dibandingkan dengan spesies kucing besar lainnya di Asia.
Kehadiran macan dahan di Taman Nasional Tanjung Puting mengindikasikan bahwa kawasan ini masih memiliki ekosistem yang cukup sehat untuk mendukung keberadaan spesies karnivora ini, meskipun ancaman dari perburuan liar dan deforestasi tetap menjadi faktor utama yang membahayakan kelangsungan hidupnya.
"Program kamera trap bersama @orangutanfndn.id berhasil merekam keberadaan salah satu famili kucing besar (Felidae) yang sangat sulit dijumpai keberadaannya di Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting yaitu macan dahan (Neofelis diardi)." tulis keterangan di unggahan @kemenhut.
Advertisement
Macan Dahan Jadi Predator Terbesar
Sebagai salah satu taman nasional di Indonesia, Tanjung Puting merupakan rumah aman bagi populasi orangutan terbesar di dunia, termasuk berbagai spesies karnivora seperti macan dahan Kalimantan.
Hutan hujan tropis di Tanjung Puting menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi satwa liar dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Macan dahan pun bisa memakan berbagai sumber hewan yang hidup di sana, sebagai rantai makanan. Hewan ini pun dikenal sebagai salah satu predator terbesar yang hidup di hutan
"Macan dahan merupakan predator terbesar dan spesies kunci di Pulau Kalimantan. Kondisi ini menunjukkan bahwa keseimbangan ekosistem di Taman Nasional Tanjung Puting masih terjaga, karena terdapat puncak predator untuk menyeimbangkan populasi satwa lainnya." tulisnya lagi.
Tantangan Konservasi dan Ancaman yang Mengintai Macan Dahan
Sebagai spesies yang masuk dalam daftar rentan menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), upaya konservasi macan dahan Kalimantan masih tergolong minim jika dibandingkan dengan spesies kucing besar lainnya seperti harimau atau macan tutul.
Ancaman utama yang dihadapi oleh macan dahan berasal dari perusakan habitat akibat pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan, di mana hilangnya hutan primer mengurangi sumber makanan serta wilayah jelajah yang dibutuhkan oleh spesies ini untuk bertahan hidup.
Selain deforestasi, perburuan liar juga menjadi ancaman serius bagi populasi macan dahan Kalimantan karena tingginya permintaan terhadap kulit dan bagian tubuh mereka di pasar gelap, sehingga diperlukan langkah-langkah penegakan hukum yang lebih ketat untuk melindungi spesies ini dari kepunahan.
Advertisement
Harapan dan Masa Depan Keanekaragaman Hayati Kalimantan
Penemuan macan dahan di Taman Nasional Tanjung Puting memberikan harapan baru bagi para peneliti bahwa keanekaragaman hayati di Kalimantan masih dapat dipertahankan jika konservasi dilakukan secara serius dan berkelanjutan.
Keterlibatan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian hutan serta kesadaran akan pentingnya ekosistem yang sehat menjadi kunci utama dalam upaya mempertahankan populasi spesies endemik seperti macan dahan Kalimantan agar tetap bertahan di alam liar.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan pemerintah serta berbagai lembaga konservasi dapat lebih fokus dalam mengembangkan strategi perlindungan bagi satwa liar di Kalimantan, sehingga hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi berbagai spesies langka dapat tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Macan Dahan Kalimantan
1. Apakah macan dahan Kalimantan berbeda dengan macan dahan Sumatra?
Ya, macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis) memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, tetapi dengan taring yang lebih panjang dibandingkan macan dahan Sumatra.
2. Apa makanan utama macan dahan di hutan Kalimantan?
Macan dahan memangsa berbagai jenis mamalia kecil seperti kera, rusa muda, burung, dan hewan pengerat yang hidup di hutan hujan tropis.
3. Apa ancaman terbesar bagi populasi macan dahan Kalimantan?
Deforestasi, perburuan liar, dan perdagangan ilegal menjadi ancaman utama yang menyebabkan penurunan populasi spesies ini di alam liar.
4. Bagaimana upaya konservasi macan dahan Kalimantan?
Perlindungan habitat, patroli anti-perburuan, serta penelitian lebih lanjut mengenai pola hidup spesies ini menjadi langkah utama dalam konservasi macan dahan Kalimantan.
Advertisement
