Film Pendek Revolusi Mental Ajak Pemuda di Sulut Ubah Karakter

Sejak pembukaan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental tahun 2018 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, sampai hari kedua penonton makin bertambah banyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 10:00 WIB
Film Pendek Revolusi Mental Ajak Pemuda di Sulut Ubah Karakter
Sejak pembukaan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental tahun 2018 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, sampai hari kedua penonton makin bertambah banyak.

Liputan6.com, Jakarta Penonton film pendek revolusi mental sampai hari kedua, Sabtu 27 Oktober 2018 paling banyak datang dari kalangan milenial yaitu siswa dan mahasiswa di Sulawesi Utara.

Sejak pembukaan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental tahun 2018 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, sampai hari kedua penonton makin bertambah banyak. Ratusan siswa dan mahasiswa yang datang pada pemutaran film berjudul film “Lima”.

Salah satu panitia dari Kementerian Dalam Negeri, Oktavia Handayani mengungkapkan, pada rembuk nasional ada pemutaran film  pendek yang berjudul “Lima” yaitu mengajak penonton khususnya kaum milenial untuk mencitai pancasila yang di dalamnya ada lima sila.

"Film yang disutradari oleh lima orang ini mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari kaum milenial dan ini kesempatan kita mengajak mereka untuk melakukan perubahan dari segala hal," ujar dia. 

Handayani menjelaskan, film ini menceritakan bagaimana nilai-nilai pancasila untuk dihargai baik dari sila pertama sampai sila kelima.

"Film ini juga mengajak mereka agar mencintai akan perbedaan, jangan sampai terpecah belah," ujarnya.

Ketua dewan Kesenian kota Manado, Rahadih Gedoan yang saat itu menjadi narasumber dari diskusi film tersebut menyampaikan, film itu menginspirasi terjalinnya toleransi di dalam keluarga walaupun berbeda agama.

"Semua sila yang ada pada pancasila yang didalam film lima ini, buktikan kokohnya akan perbedaan didalam keluarga mereka," kata dia.

Vincent Mandey, siswa dari SMAN 7 Manado ini sangat terkesan akan film Lima tersebut. Vincent mengatakan, dia sangat bangga akan karya film Indonesia, di mana karya film itu bisa memotivasi para penonton.

"Karya film ini bisa memotivasi kita terutama lima sila yang ada di Pancasila, di mana film ini cukup jelas dan terlihat bagaimana keberagaman Indonesia," ungkap dia sambil menambahkan, semoga akan banyak film lagi yang akan dibuat yang memotivasi generasi muda untuk mencapai revolusi mental.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya